Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Selamat Hari Pramuka ke-63

13 Agustus 2024   19:49 Diperbarui: 14 Agustus 2024   10:00 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali peringatan Hari Pramuka digelar. Kali ini merupakan Hari Pramuka ke-63 sejak pertama kali Gerakan Pramuka diperkenalkan secara luas kepada masyarakat ketika dilaksanakannya penyerahan Panji Gerakan Pramuka. 

Pada 14 Agustus 1961, Presiden RI saat itu, Soekarno, menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada pimpinan Kwartir Nasional (Kwarnas) yang diterima oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX (HB IX).

Setelah diterima, Sri Sultan HB IX meneruskannya kepada Pasukan Panji yang diiringi ratusan anggota Gerakan Pramuka lainnya berdefile keliling ibu kota. Inilah yang menandai adanya Hari Pramuka, yang kemudian diperingati setiap 14 Agustus.

Dalam peringatan Hari Pramuka ke-63 kali ini, Kwarnas telah menetapkan tema "Pramuka Berjiwa Pancasila, Menjaga NKRI". Tema itu sebenarnya mengingatkan kembali tiap Pramuka pada Kode Kehormatan, berupa Dwi Satya dan Tri Satya serta Dwi Darma dan Dasa Darma Pramuka.

Di dalam Kode Kehormatan itu, walaupun tidak secara langsung, tetapi semua butirnya adalah tekad untuk terus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi di dalam Tri Satya yang termuat secara langsung, "Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh-sungguh: Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan mengamalkan Pancasila. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat. Menepati Dasa Darma."

Selamat Hari Pramuka ke-63 (Foto: Kwarnas/Koleksi Pribadi)
Selamat Hari Pramuka ke-63 (Foto: Kwarnas/Koleksi Pribadi)

Jadi, memang dalam setiap aktivitas kepramukaan, di mana pun dan kapan pun, pengamalan terhadap butir-butir Pancasila harus terus diwujudkan. Terlebih lagi, karena pada sehari sebelum Hari Pramuka -- biasanya di malam hari -- selalu dilaksanakan Ulang Janji Pramuka. 

Pada saat itu, setiap anggota Gerakan Pramuka yang terdiri dari para Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), Pandega (21-25 tahun), dan orang dewasa (di atas 25 tahun), mengulang janji Tri Satya.

Apakah makna dari ulang janji itu? 

Sebenarnya hal itu dilakukan untuk mengingatkan kepada siapa saja yang pernah dilantik menjadi anggota Gerakan Pramuka. Pada saat dilantik, seorang anggota baru diminta untuk mengucapkan Dwi Satya untuk Pramuka Siaga (7-10 tahun) atau Tri Satya untuk golongan Pramuka lainnya. 

Begitu selesai mengucapkan janji yang sekaligus pernyataan kesediaan untuk patuh menjadi anggota Gerakan Pramuka, maka tak ada pilihan lain. Janji yang dimulai dengan kata-kata "Demi kehormatanku aku berjannji akan bersungguh-sungguh", harus diamalkan dan diwujudkan oleh seorang Pramuka.

Menjaga kehormatan tiap anggota Gerakan Pramuka menjadi semakin penting dalam situasi saat ini yang serba tidak pasti. Perubahan berbagai hal terjadi dengan cepatnya, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, telah menimbulkan baik hal positif maupun negatif. 

Kabar dan informasi bohong yang dibalut dengan kecanggihan teknologi sehingga seolah-olah benar, ditambah ujaran dan perilaku kebencian semakin menjadi-jadi. Sikap serakah manusia yang ditunjukkan dengan aktivitas semau gue, mementingkan diri dan golongannya sendiri, dan tidak peduli merusak alam dan lingkungan, kian banyak terlihat dan terasakan.

Di sinilah, sekali lagi dituntut sikap sejati seorang Pramuka untuk melaksanakan semua aktivitasnya berdasakan semangat "demi kehormatan". Bila kita menyebut hal itu, tentu kita tak mau mencederai kehormatan kita sendiri, dan sebaliknya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga agar hidup kita selalu terhormat. 

Inilah sesungguhnya jiwa Pancasila seorang anggota Gerakan Pramuka, hidup terhormat dan terus berupaya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sejalan juga dengan slogan baru gerakan kepanduan sedunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM), yang kini berbunyi, "Ready for Life". Seorang Pramuka harus siap untuk hidup, dan tentunya hidup dengan terhormat. Selamat Hari Pramuka ke-63.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun