Begitu selesai mengucapkan janji yang sekaligus pernyataan kesediaan untuk patuh menjadi anggota Gerakan Pramuka, maka tak ada pilihan lain. Janji yang dimulai dengan kata-kata "Demi kehormatanku aku berjannji akan bersungguh-sungguh", harus diamalkan dan diwujudkan oleh seorang Pramuka.
Menjaga kehormatan tiap anggota Gerakan Pramuka menjadi semakin penting dalam situasi saat ini yang serba tidak pasti. Perubahan berbagai hal terjadi dengan cepatnya, dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi, telah menimbulkan baik hal positif maupun negatif.Â
Kabar dan informasi bohong yang dibalut dengan kecanggihan teknologi sehingga seolah-olah benar, ditambah ujaran dan perilaku kebencian semakin menjadi-jadi. Sikap serakah manusia yang ditunjukkan dengan aktivitas semau gue, mementingkan diri dan golongannya sendiri, dan tidak peduli merusak alam dan lingkungan, kian banyak terlihat dan terasakan.
Di sinilah, sekali lagi dituntut sikap sejati seorang Pramuka untuk melaksanakan semua aktivitasnya berdasakan semangat "demi kehormatan". Bila kita menyebut hal itu, tentu kita tak mau mencederai kehormatan kita sendiri, dan sebaliknya berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga agar hidup kita selalu terhormat.Â
Inilah sesungguhnya jiwa Pancasila seorang anggota Gerakan Pramuka, hidup terhormat dan terus berupaya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sejalan juga dengan slogan baru gerakan kepanduan sedunia, World Organization of the Scout Movement (WOSM), yang kini berbunyi, "Ready for Life". Seorang Pramuka harus siap untuk hidup, dan tentunya hidup dengan terhormat. Selamat Hari Pramuka ke-63.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H