Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Dari Peluncuran Buku Sampai Pertemuan Postcrosser

7 Juli 2024   19:18 Diperbarui: 9 Juli 2024   18:10 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Mengenang Afnan Soesantio" (Foto: Koleksi pribadi)

Penyelenggaraan Pameran dan Kompetisi Prangko "Jakarta 2024" yang digelar di PosBloc dan Gedung Pos Ibukota (GPI) yang terletak di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, telah berakhir.

Pameran yang diadakan dari 3 sampai 7 Juli 2024 itu merupakan pameran filateli (hobi mengoleksi prangko dan benda pos lainnya) tingkat internasional yang untuk kesekian kalinya diadakan di Indonesia.

Pameran filateli internasional pertama yang diadakan di Tanah Air adalah "Surabaya '93" yang diadakan di Surabaya, Jawa Timur, pada pertengahan 1993.

Filateli yang sempat jaya di Indonesia pada 1990-an sampai awal 2000-an, memang harus diakui telah berkurang penggemarnya saat ini.

Apalagi sejak sekian tahun lalu -- tepatnya sejak 2009 -- prangko hampir tak lagi digunakan untuk pengiriman suratpos. Hanya suratpos biasa dan kartu pos yang untuk pengirimannya, masih harus ditempel prangko.

Sedangkan untuk kiriman pos lainnya, konsumen langsung membayar kepada petugas di loket pos dan akan mendapatkan carik bukti pengiriman, tanpa perlu menempelkan prangko lagi pada kiriman posnya.

Untuk itulah, berbagai upaya dilakukan agar filateli tetap menjadi hobi yang disukai masyarakat. Salah satunya dengan menyelenggarakan "Jakarta 2024", suatu pameran tingkat Asia-Pasifik.

Sungguh beruntung, bersamaan pameran itu, digelar pula kegiatan literasi dan bursa buku di PosBloc, yang cukup mengundang datangnya masyarakat luas.

Bukan hanya itu. Beberapa kegiatan "sampingan" juga diadakan oleh komunitas-komunitas untuk menyemarakkan pameran "Jakarta 2024". Terbukti kegiatan-kegiatan itu mendatangkan animo dari kalangan komunitas bersangkutan dan juga warga umum.

Seperti peluncuran buku  berjudul Mengenang Afnan Soesantio di Mata Para Sahabat yang diadakan di GPI pada Jumat, 5 Juli 2024. Buku itu diterbitkan untuk mengenang Pak Santio atau Oom Soes -- begitu panggilannya, seorang filatelis atau kolektor prangko dan benda-benda pos lainya.

Namun, koleksi Pak Santio lebih dari prangko atau benda filateli saja. Koleksinya merambah ke berbagai benda koleksi. Di luar itu, Pak Santio juga dikenal sebagai seorang pelestari sejarah Lasem dan ikut merawat bangunan-bangunan bersejarah di kota kecamatan yang terletak di Jawa Tengah itu.

Penerbitan buku tersebut digagas oleh Albertus Dj, seorang filatelis asal Bandung, Jawa Barat. Seperti diceritakan dalam pengantar buku itu, dua hari setelah Pak Santio meninggal dunia pada 21 Mei 2024, Albertus yang sedang menyunting bahan-bahan lelang prangko di WhatsApp Group (WAG) Parahyangan Auction, tiba-tiba terbersit pemikiran untuk menyusun kumpulan tulisan mengenang Pak Santio.

Hanya dalam waktu sebulan, Albertus dapat menyusun buku yang berisikan tulisan-tulisan dari 46 kontributor, 35 dari dalam negeri dan 11 dari luar negeri. Dalam pengerjaan buku tersebut, Albertus dibantu Lily F Cahyadi (editor), Gilang Adittama (translator), Sophia Tjahjana (layout), dan Adela Josephine (cover).

Buku tersebut juga dilengkapi riwayat singkat tentang Pak Santio (Tio Swan Gwan) yang dilahirkan pada 22 Januari 1941. Semasa hidupnya, beliau selalu menyempatkan diri membina para calon filatelis dan filatelis remaja di berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta sampai ke sejumlah daerah lainnya, termasuk juga di luar Pulau Jawa.

Bahkan beliau tercatat sebagai pendiri beberapa klub filatelis, seperti Perkumpulan Philatelis Remaja Bandung (PPRB) pada 1975 dan Perkumpulan Philatelis Remaja Malang (PPRM) pada 1978.

Di samping aktif pula membina Perkumpulan Filatelis Rembang (PFR) yang didirikan kemudian. Albertus yang menggagas penerbitan buku ini adalah salah satu anak binaan Pak Santio di PPRB.

"Meet Up Postcrosser"

"Meet up" Postcrosser. (Foto: KPI)

Kegiatan sampingan lainnya yang juga ramai dikunjungi adalah meet up Postcrosser, pertemuan para pelaku Postcrossing yang tergabung dalam Komunitas Postcrossing Indonesia (KPI).

Kegiatan ini diawali dari sebuah  proyek online yang memungkinkan anggotanya mengirim dan menerima kartu pos dari seluruh dunia, dengan mendapatkan nama dan alamat yang harus dikirim kartu pos melalui situs web Postcrossing.com.

Kegiatan yang diadakan di GPI pada Sabtu, 6 Juli 2024, dihadiri oleh para postcrosser dari Jabodetabek dan sejumlah daerah lainnya, seperti dari Bandung, Semarang, dan Medan. Walaupun hampir sehari penuh hujan turun lumayan deras di hampir seluruh wilayah Jakarta, tetapi pertemuan itu tetap berlangsung meriah.

Para postcrosser saling membubuhkan tandatangan dan cap stempel pribadi di kartu pos-kartu pos masing, sebelum dikirimkan ke berbagai alamat. Kebetulan sedang berlangsung pameran "Jakarta 2024", jadi setelah menempel prangko di kartu pos yang akan dikirim, para postcrosser pergi ke kantor pos yang ada di PosBloc untuk membubuhkan cap pos khusus pameran tersebut di atas prangko. Selanjutnya, kartu pos-kartu pos tersebut dikirim melalui kantor pos di sana.

Sebagian postcrosser yang ikut pertemuan. (Foto: KPI)
Sebagian postcrosser yang ikut pertemuan. (Foto: KPI)

Keberadaan para postcrosser ini juga yang menjadikan prangko masih digunakan sebagai alat bukti pembayaran pengiriman pos.

Tak heran bila dalam rangka peringatan 150 tahun Universal Pos Union (UPU) atau Uni Pos Sedunia pada 9 Oktober 2024, direncanakan diterbitkan prangko dan sekaligus kartu pos yang pada kartu posnya juga akan tampil logo Postcrossing. Sebagai penanda keberadaan Postcrossing yang membantu tetap hidupnya prangko sampai saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun