Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bersatunya Kolektor Memorabilia Kepanduan

21 Mei 2024   11:40 Diperbarui: 21 Mei 2024   13:24 1249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bersamaan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-116 pada Senin, 20 Mei 2024, tepat pada pukul 20.05 WIB, dideklarasikan pendirian suatu perkumpulan kolektor memorabilia (benda-benda kenangan) yang terkait dengan kepanduan (kepramukaan) di Indonesia. Diberi nama Indonesia Scout Collectors Society (ISCS), organisasi itu dalam Bahasa Indonesia dapat disebut sebagai Perkumpulan Kolektor Kepanduan Indonesia.

Kehadiran ISCS adalah penanda bersatunya para kolektor memorabilia kepanduan di Indonesia. Sebelum ini, telah ada pribadi-pribadi secara perseorangan yang mengoleksi memorabilia kepanduan. Begitu pula telah ada kelompok-kelompok kecil di sejumlah tempat. Namun, kini semuanya disatukan dalam wadah ISCS.

Sebagaimana disebutkan dalam deklarasi yang disusun dan dibacakan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, ISCS merupakan organisasi independen nonpolitik, nonpartisan, dan nonprofit yang berbasis pendidikan. ISCS didirikan dengan tujuan antara lain untuk mempromosikan Gerakan Kepanduan umumnya dan Gerakan Pramuka di Indonesia pada khususnya, sebagai organisasi pendidikan nonformal yang membantu membentuk karakter kaum muda menjadi manusia yang taat beribadah, mandiri dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara, dan untuk menjalin persaudaraan dunia.

Di samping itu, ISCS juga didirikan dengan tujuan mengumpulkan dan merawat koleksi benda-benda (memorabilia) kepanduan sebagai dokumentasi sejarah. Hal ini dianggap penting, karena banyak bukti sejarah gerakan kepanduan di Indonesia yang masih tercecer di sana-sini. Bukan hanya itu. Sebagian bukti sejarah dalam bentuk benda-benda kepanduan juga ada yang sudah punah, seperti sejumlah pakaian seragam organisasi kepanduan pada masa Hindia-Belanda dan awal Kemerdekaan RI.

Upaya mengumpulkan dan merawat koleksi itu, diharapkan dapat membantu menyebarluaskan bukti dan kisah sejarah kepanduan melalui pameran koleksi memorabilia kepanduan. Pameran itu dapat dilaksanakan di berbagai daerah di Tanah Air maupun di luar negeri. Seperti dalam waktu dekat, para pendiri ISCS akan mengikuti pameran memorabilia kepanduan bertajuk International Friendship Fiesta yang digelar oleh Singapore Scout Collectors Club di Singapura pada 20 Juli 2024. Sementara di dalam negeri, pameran juga telah direncanakan dilaksanakan di beberapa kota pada tahun ini.

Tujuan lain dari pendirian ISCS adalah untuk mengembangkan persaudaraan tanpa sekat, dengan saling tukar-menukar memorabilia kepanduan, serta mengajak masyarakat luas khususnya kaum muda untuk menggemari dan mengembangkan hobi mengoleksi memorabilia kepanduan.

Tak kalah pentingnya, keberadaan ISCS diharapkan dapat membantu pengembangan produk memorabilia kepanduan hasil karya anak bangsa, sehingga dikenal baik di dalam maupun di luar negeri, yang pada gilirannya dapat membantu perkembangan perekonomian melalui aktivitas usaha memorabilia kepanduan.

Foto-foto pertemuan para kolektor sebelum deklarasi ISCS. (Foto: ISCS)
Foto-foto pertemuan para kolektor sebelum deklarasi ISCS. (Foto: ISCS)

 

Di dalam deklarasi itu juga disampaikan susunan pengurus ISCS. Dewan Pembina terdiri dari Kak Ahmad Rusdi sebagai Ketua dan Kak Berthold Sinaulan sebagai Wakil Ketua. Lalu, kepengurusannya sendiri dipimpin Kak Djoko Adi Walujo sebagai Ketua, Kak Supriyadi sebagai Wakil Ketua, dengan Kak R. Andi Widjanarko sebagai Sekretaris I dan Kak Mutiara Adriane sebagai Sekretaris II.

Dilengkapi pula dengan Kak Rapin Mudiardjo sebagai Bendahara I dan Kak Yudi Manaff sebagai Bendahara II. Kemudian ada dua seksi, yaitu Seksi Kegiatan dan Pameran yang ditangani Kak Sudjono Adimuljo dan Kak Jaya Di Kusumah serta Seksi Pengembangan Usaha yang ditangani Kak Taufik Umar Prayoga.

Di dalam organisasi itu, memang digunakan panggilan Kak (Kakak), karena para pengurusnya semua aktif atau pernah aktif di dalam kepramukaan, yang menyebut sesama anggota dengan panggilan Kak (Kakak) untuk sesama orang dewasa. Sedangkan panggilan Dik (Adik) digunakan oleh orang dewasa untuk memanggil mereka yang lebih muda atau peserta didik umumnya.

Sedangkan penggunaan nama organisasi di dalam Bahasa Inggris  adalah untuk lebih memperkenalkan ke dunia internasional, mengingat hobi mengoleksi dan merawat memorabilia kepanduan tersebar di banyak negara, dan sebagian besar adalah negara-negara yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari mereka.

Semoga ISCS dapat berkembang dengan baik, dan dapat memberikan alternatif kegiatan yang positif dan mengandung unsur pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat, tua dan muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun