Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

95 Tahun Tintin Dirayakan Meriah di Jakarta

14 Januari 2024   21:25 Diperbarui: 16 Januari 2024   10:31 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan 95 Tahun Tintin di Jakarta. (Foto: Komunitas Tintin Indonesia/KTI)

Pemotongan kue ulang tahun ke-95 Tintin. (Foto: KTI)
Pemotongan kue ulang tahun ke-95 Tintin. (Foto: KTI)

Ketika hak penerbitan Kisah Petualangan Tintin diambil alih oleh PT Gramedia Pustaka Utama, maka pihak Gramedia menerjemahkannya dari komik karya Herg yang memang aslinya berbahasa Prancis. Itulah sebabnya, terjadi beberapa perubahan nama. Snowy menjadi Milo, Profesor Calculus disebut Profesor Lakmus, dan duet detektif menjadi Dupond dan Dupont.

Apa pun itu, kisah tersebut tetap digemari sampai saat ini. Walaupun sebagian besar yang tergabung dalam KTI adalah orang dewasa, ada juga anggota yang masih belasan tahun, bahkan di bawah 10 tahun, sama-sama menyukai kisah itu. Umumnya, para penggemar menyukai Kisah Petualangan Tintin karena tiga hal. 

Pertama, gambarnya yang menarik dan dalam edisi terkini semuanya berwarna-warni. Kedua, kisahnya menceritakan Tintin berpetualangan ke berbagai tempat di banyak negara, termasuk ke Indonesia dalam serial "Penerbangan 714" (Flight 714). 

Inu membuat pembaca bisa ikut berimajinasi dan merasakan berpergian keliling dunia bersama komik itu. Apalagi Herg membuat karyanya dengan riset mendalam, sehingga berbagai keadaan, seni budaya, dan berbagai hal terkait kehidupan manusia di suatu negara yang dikunjungi Tintin, benar-benar hidup dan tergambar dengan baik.

Ketiga, yang tak kalah pentingnya, dengan membaca dan mengikuti kisah tersebut, pembaca bisa belajar banyak hal. Mulai dari kondisi alam dan budaya suatu negara, sampai belajar tentang berbagai bahasa di dunia. 

Apalagi bagi mereka yang kemudian tertarik mengoleksi komik itu dalam berbagai bahasa, mengingat Kisah Petualangan Tintin sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa di dunia.

Cosplayer Kapten Haddock dengan wayang Kapten Haddock. (Foto: KTI)
Cosplayer Kapten Haddock dengan wayang Kapten Haddock. (Foto: KTI)

Bahkan uniknya, Herg ternyata seorang visioner, yang memiliki pandangan jauh ke depan. Dia telah membuat serial petualangan Tintin menggunakan roket dan mendarat di bulan yang terbit pertama kali pada 29 Desember 1953. 

Siapa sangka, astronot Neil Armstrong yang bersama teman-temannya menggunakan roket Apollo 11 akhirnya benar-benar dapat mendarat di bulan 16 tahun kemudian, tepatnya pada 20 Juli 1969. 

Lebih hebat lagi, Herg menggambarkan bentuk roket dan interior di dalamnya yang memang mirip dengan roket-roket yang membawa manusia ke bulan, seperti Apollo 11 itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun