Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat Hiburan Baru Dibuka di Tangsel

15 Desember 2023   20:31 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:48 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu lagi tempat hiburan baru dibuka di Tangerang Selatan (Tangsel). Tempat hiburan bernama Oceanarium BXSea itu dibuka di komplek Mal Bintaro Exchange di Bintaro Jaya. Mal itu sendiri telah ada sejak 2013. Beberapa tahun terakhir, pihak PT Pembangunan Jaya yang mengelola kawasan Bintaro Jaya, memperluas mal tersebut dengan menambah bangunan baru.

Maka, bangunan baru yang diberi nama Mal Bintaro Exchange 2 itu dibuka soft opening-nya pada Jumat, 15 Desember 2023. Selain semakin banyak outlet penjualan berbagai produk fashion dan lainnya, tentu saja sebagaimana pusat-pusat perbelanjaan lainnya, berbagai gerai kuliner juga tersedia di sini.

Keindahan bawah laut di BXSea. (Foto: BDHS)
Keindahan bawah laut di BXSea. (Foto: BDHS)

Namun, yang membedakan dengan mal lain dan menjadi daya tarik utama mal tersebut adalah keberadaan tempat sebuah akuarium raksasa, Oceanarium BXSea. Tempat hiburan dan sekaligus sarana edukasi untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan bahari umumnya, dan Binatang serta tumbuhan air khususnya.

Informasi yang saya dapatkan, luas tempat itu mencapai lebih dari 7.300 meter persegi. Di dalamnya ada 37 akuarium, 44 ruang display, dan 10 terrarium. Tak kurang dari 25.000 biota laut dari 140 spesies hewan air laut dan air tawar terdapat di sana. Bukan itu saja. Di sana, pengunjung juga bisa menikmati suasana hutan hujan tropis (tropical rainforest), lengkap dengan air terjun dan berbagai tumbuhan yang ada.

Seorang penyelam membersihkan bagian bawah air di BXSea. (Foto: BDHS)
Seorang penyelam membersihkan bagian bawah air di BXSea. (Foto: BDHS)

Tertarik oleh informasi tersebut, saya memutuskan ke sana, karena letaknya memang tak jauh dari rumah. Hanya sekitar 10 menit berkendara. Ketika tiba sekitar pukul 12.10 WIB, sudah banyak pengunjung antre. Tempat hiburan itu sendiri baru dibuka pukul 13.00 WIB.

Mengikuti petunjuk yang ada di tempat itu, saya mendaftar secara online. Informasi sebelumnya, bakal terdapat dua jenis tiket, yaitu untuk short journey dan untuk long journey. Namun, ketika membeli secara online, ternyata hanya tersedia satu jenis tike yaitu long journey, dengan harga tiket Rp 150.000 perorang. Belakangan saya tahu, tiket seharga itu adalah untuk hari kerja. Sedangkan untuk akhir pekan, tiket menjadi Rp 175.000 perorang. Tiket yang saya beli kemudian dikirimkan ke alamat email saya, lengkap dengan QR code-nya.

Bagian hutan hujan tropis dengan replika macan. (Foto: BDHS)
Bagian hutan hujan tropis dengan replika macan. (Foto: BDHS)

Pukul 13.05 WIB, pintu tempat hiburan itu dibuka. Pengunjung yang sudah membeli tiket langsung mengantre untuk mendapatkan gelang tanda masuk. Caranya, dengan memindai QR code dari tiket yang dimiliki ke mesin yang tersedia, lalu akan keluar gelang tanda masuk. Gelang itu kemudian dipasang di lengan kanan. Dari sana, pengunjung antre ke pintu untuk masuk ke dalam tempat itu. Pada gelang yang dipasang di lengan juga telah tercetak QR code, yang kemudian dipindai untuk membuka tiang penghalang pintu.

Tempatnya memang mengesankan. Meskipun mungkin untuk sebagian orang harga tiket Rp 150.000 cukup mahal, tetapi bagi saya cukup memadai dengan berbagai pemandangan indah di dalamnya. Sayangnya, masih ada beberapa bagian yang belum siap. Ruang yang akan menampilkan pinguin misalnya, belum siap. Pengunjung baru dapat melihat patung (boneka) pinguin, sedangkan pinguin aslinya belum terlihat. Beberapa ruang display juga masih kosong. Sempat bertanya ke salah satu petugas, dia memberi tahu bahwa semuanya diharapkan sudah siap dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Lalu, kapan grand opening-nya? Belum ada jawaban pasti yang saya peroleh, tetapi seorang petugas di sana menyebut perkiraannya sekitar Maret 2024.

Saya juga melihat masih cukup banyak pengunjung yang kurang memperhatikan kebersihan. Kertas bekas tempelan gelang tanda masuk dibuang sembarangan. Beberapa anak tampak dibiarkan memukul-mukul kaca akuarium, dan ada juga yang naik dan berdiri di dinding pembatas akuarium. Belum lagi yang lari-lari ke sana ke mari seenaknya, seolah tanpa pengawasan orangtua.

Gambaran tentang kapal tenggelam di lautan. (Foto: BDHS)
Gambaran tentang kapal tenggelam di lautan. (Foto: BDHS)

Namun di luar itu, saya mencatat keberadaan tempat hiburan tersebut cukup baik. Telah disiapkan beberapa pintu darurat untuk keluar, dan dilengkapi dengan sarana toilet lebih dari satu tempat. Di dalam juga terdapat gerai yang menjual minuman dan makanan ringan. Di sejumlah tempat disediakan pula tempat duduk untuk pengunjung yang lelah, sehingga dapat beristirahat. Tempat untuk bermain anak-anak juga di sini. Bahkan, ada pula kolam di mana pengunjung bisa menyentuh dan meraba binatang laut yang ada di sana.

Begitu pula, sama seperti tempat-tempat hiburan lainnya, di sini juga ada toko yang menjual berbagai cenderamata dari Oceanarium itu. Tentu saja, berbagai boneka binatang laut mendominasi rak penjualannya. Tak kalah pentingnya, tempat hiburan ini juga ramah untuk penyandang disabilitas, dengan mudahnya pengguna kursi roda melewati seluruh rute perjalanan di sana.

Secara keseluruhan, saya menilai dengan angka 8 dari nilai sempurna 10 untuk tempat hiburan yang sekaligus sarana edukasi ini. Sekadar tambahan masukan, mungkin dapat dijadwalkan petugas berkeliling arena, untuk memberi edukasi pengunjung agar tidak melakukan hal-hal yang kurang baik, misalnya membuang sampah sembarangan, memukul-mukul kaca akuarium, meloncat dan berlarian tanpa arah, dan sekaligus membantu bila ada pengunjung yang bertanya satu dan lain hal.

Tempat bermain anak berbentuk kapal kayu di BXSea. (Foto: BDHS)
Tempat bermain anak berbentuk kapal kayu di BXSea. (Foto: BDHS)

Petugas di kolam tempat pengunjung bisa menyentuh dan meraba binatang laut yang ada, juga perlu lebih aktif. Termasuk memberitahu pengunjung untuk tidak mengangkat binatang laut dengan kasar dan mengeluarkannya dari air dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan, untuk jam-jam padat pengunjung, jumlah petugas di tempat ini sebaiknya ditambah.

Satu hal lagi, dan ini sebenarnya sudah diberlakukan tadi. Bila jumlah pengunjung sudah terlalu padat di dalam, sebaiknya antrean masuk ke dalam dihentikan dulu. Hal ini agar pengunjung dapat nyaman menyaksikan berbagai hal yang ada, dan bagi anak-anak bisa sekaligius belajar tentang kehidupan binatang-binatang air tanpa perlu terburu-buru atau didorong-dorong karena padatnya pengunjung.

Mari kita nikmati tempat hiburan baru ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun