Tempatnya memang mengesankan. Meskipun mungkin untuk sebagian orang harga tiket Rp 150.000 cukup mahal, tetapi bagi saya cukup memadai dengan berbagai pemandangan indah di dalamnya. Sayangnya, masih ada beberapa bagian yang belum siap. Ruang yang akan menampilkan pinguin misalnya, belum siap. Pengunjung baru dapat melihat patung (boneka) pinguin, sedangkan pinguin aslinya belum terlihat. Beberapa ruang display juga masih kosong. Sempat bertanya ke salah satu petugas, dia memberi tahu bahwa semuanya diharapkan sudah siap dalam dua sampai tiga bulan ke depan. Lalu, kapan grand opening-nya? Belum ada jawaban pasti yang saya peroleh, tetapi seorang petugas di sana menyebut perkiraannya sekitar Maret 2024.
Saya juga melihat masih cukup banyak pengunjung yang kurang memperhatikan kebersihan. Kertas bekas tempelan gelang tanda masuk dibuang sembarangan. Beberapa anak tampak dibiarkan memukul-mukul kaca akuarium, dan ada juga yang naik dan berdiri di dinding pembatas akuarium. Belum lagi yang lari-lari ke sana ke mari seenaknya, seolah tanpa pengawasan orangtua.
Namun di luar itu, saya mencatat keberadaan tempat hiburan tersebut cukup baik. Telah disiapkan beberapa pintu darurat untuk keluar, dan dilengkapi dengan sarana toilet lebih dari satu tempat. Di dalam juga terdapat gerai yang menjual minuman dan makanan ringan. Di sejumlah tempat disediakan pula tempat duduk untuk pengunjung yang lelah, sehingga dapat beristirahat. Tempat untuk bermain anak-anak juga di sini. Bahkan, ada pula kolam di mana pengunjung bisa menyentuh dan meraba binatang laut yang ada di sana.
Begitu pula, sama seperti tempat-tempat hiburan lainnya, di sini juga ada toko yang menjual berbagai cenderamata dari Oceanarium itu. Tentu saja, berbagai boneka binatang laut mendominasi rak penjualannya. Tak kalah pentingnya, tempat hiburan ini juga ramah untuk penyandang disabilitas, dengan mudahnya pengguna kursi roda melewati seluruh rute perjalanan di sana.
Secara keseluruhan, saya menilai dengan angka 8 dari nilai sempurna 10 untuk tempat hiburan yang sekaligus sarana edukasi ini. Sekadar tambahan masukan, mungkin dapat dijadwalkan petugas berkeliling arena, untuk memberi edukasi pengunjung agar tidak melakukan hal-hal yang kurang baik, misalnya membuang sampah sembarangan, memukul-mukul kaca akuarium, meloncat dan berlarian tanpa arah, dan sekaligus membantu bila ada pengunjung yang bertanya satu dan lain hal.
Petugas di kolam tempat pengunjung bisa menyentuh dan meraba binatang laut yang ada, juga perlu lebih aktif. Termasuk memberitahu pengunjung untuk tidak mengangkat binatang laut dengan kasar dan mengeluarkannya dari air dalam jangka waktu yang cukup lama. Bahkan, untuk jam-jam padat pengunjung, jumlah petugas di tempat ini sebaiknya ditambah.
Satu hal lagi, dan ini sebenarnya sudah diberlakukan tadi. Bila jumlah pengunjung sudah terlalu padat di dalam, sebaiknya antrean masuk ke dalam dihentikan dulu. Hal ini agar pengunjung dapat nyaman menyaksikan berbagai hal yang ada, dan bagi anak-anak bisa sekaligius belajar tentang kehidupan binatang-binatang air tanpa perlu terburu-buru atau didorong-dorong karena padatnya pengunjung.
Mari kita nikmati tempat hiburan baru ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H