Maka, netizen pun ramai-ramai mengritik penamaan acara peragaan busana Indonesia yang dilakukan di Paris itu, karena membawa dan menuliskan nama PFW, walaupun tidak menyertakan logo penyelenggara PFW. Keramaian itu semakin meluas, bahkan yang tadinya tidak menaruh perhatian pada dunia mode, ikut pula berkomentar.
Namun, ramai-ramai ini sebenarnya kesempatan emas bagi SU, inisial nama Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang kementeriannya menyelenggarakan peragaan busana perancang Indonesia di Paris itu.Â
Daripada sibuk membela diri atau tidak menjelaskan apa adanya, ini kesempatan emas bagi SU untuk menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang baik.
Akui saja kesalahan itu dan ucapkan permintaan maaf. "Saya akui ada kesalahan, dan untuk itu saya minta maaf atas kegaduhan yang terjadi. Ini menjadi pembelajaran bagi kami untuk lebih baik lagi ke depan, dalam upaya untuk terus meningkatkan kualitas dan kreativitas perancang busana sebagai bagian dari kegiatan ekonomi kreatif nasional, sehingga bisa menembus pasar internasional," begitu kira-kira ucapan yang mungkin dapat disampaikan SU.
Sebagai bangsa yang pemaaf, ucapan semacam itu bakal meredakan ribut-ribut soal peragaan busana tadi. Sekaligus SU dapat dianggap sebagai orang yang benar-benar sportif, dan tidak menafikan kritik serta masukan dari masyarakat luas.Â
Mestinya demikian, karena SU memang selama ini dikenal mau menerima kritik dan masukan yang disampaikan kepadanya. Maju terus Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H