Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Surat dari Korea yang Tiba 27 Tahun Kemudian

9 September 2021   15:45 Diperbarui: 9 September 2021   16:03 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surat dari Korea dikirim 22.1.94, tiba pada 2021/dokpri

Di antara para pembaca, apa masih ada yang sering bersahabat pena dengan saling mengirim suratpos dalam amplop atau kartupos dengan teman di luar negeri? Berapa lama waktu untuk mengirim dan menerima surat dari sahabat pena Anda itu?

Biasanya kiriman suratpos ke luar negeri dengan menggunakan pos udara (airmail) rata-rata antara 1 minggu sampai 1 bulan. Sekarang, karena dalam situasi pandemi Covid-19, memang ada kelambatan pengiriman suratpos. 

Ke luar negeri yang tadinya hanya antara 1 minggu sampai 1 bulan, sekarang bisa di atas 2 bulan, bahkan ada yang baru tiba setelah 6 bulan dan juga ada yang setahun baru suratpos itu tiba di alamat tujuan.

Tapi bagaimana kalau ada suratpos yang baru tiba 27 tahun kemudian? Itulah yang dialami Irene, seorang penggemar surat-menyurat, yang senang mengirim dan menerima suratpos baik dalam bentuk amplop maupun kartupos. Irene yang tinggal di Malang, Jawa Timur, akhirnya menerima suratpos yang dikirim sahabatnya dari Korea Selatan pada 27 tahun lalu!

Ya, betul. Suratpos itu diterima Irene 27 tahun kemudian. Dikirim oleh sahabatnya di Korea Selatan dengan cap (stempel) pos bertanggal 22.194 (22 Januari 1994), suratpos itu akhirnya diterima Irene di Malang pada September 2021. Berarti suratpos itu telah menempuh perjalanan selama 27 tahun, sebelum tiba di alamat tujuan.

Bagaimana itu bisa terjadi? Faktor keberuntungan tampaknya membantu suratpos dari Korea Selatan itu akhirnya tiba di alamat tujuan. Pada sekitar Juni atau Juli 2021, Syaiful Bahri yang akrab dipanggil Fuel pergi ke Kantor Pos Besar di Medan, Sumatera Utara. Fuel juga seorang penggemar saling berkirim kartupos, dan seperti juga Irene, merupakan seorang postcrosser. 

Ini adalah sebutan dari penggemar kegiatan Postcrossing yang merupakan suatu aktivitas hobi yang memungkinkan para anggotanya untuk mengirim dan menerima kartupos dari seluruh dunia. 

Aktivitas itu dijalankan melalui situs web Post Crossing. Di sini, anggota akan mendapatkan nama dan alamat anggota lainnya secara acak dari seluruh dunia untuk dikirim kartupos, sebaliknya anggota bersangkutan juga akan mendapatkan secara acak kartupos dari para postcrosser di selruuh dunia.

Nah, ketika Fuel yang memang berdomisili di Medan, mengunjungi kantor pos di kotanya, dia melihat ada dekorasi pohon yang pada cabang dan rantingnya digantungkan berbagai amplop surat.

Seperti dekorasi pohon angpau pada saat Imlek, tetapi kalau pada pohon angpau yang digantungkan adalah amplop angpau yang umumnya berwarna merah dengan tulisan dan gambar berwarna kuning emas, maka di kantor pos tersebut yang digantungkan adalah amplop suratpos dari berbagai tempat yang tampaknya salah kirim dan terhenti di sana.

Tertarik oleh pohon dekorasi itu, Fuel mendekati dan melihat salah satu amplop yang ada ditujukan kepada Irene. Karena keduanya tergabung dalam Whatsapp Group "Swap, Sale, Share Filateli" atau yang dikenal juga dengan nama WAG S3, maka segera saja Fuel menghubungi Irene.

Melalui berbagai upaya termasuk bantuan dari seorang pejabat PT Pos Indonesia di Bandung, akhirnya  amplop itu dilepaskan dari ranting pohon dan dekorasi dan suratpos tersebut dikirimkan kepada Irene. 

Maka begitulah, setelah 27 tahun akhirnya suratpos dari Korea Selatan itu akhirnya tiba juga di alamat tujuan yang seharusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun