Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sudah 12 Tahun Coba Dibunuh, tapi Tetap Hidup

30 Januari 2021   16:53 Diperbarui: 30 Januari 2021   17:01 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo "Postcrossing". (Foto: postcrossing.com)

Begitulah yang terjadi. Betul-betul aneh, pegawai PT Pos Indonesia yang dari sejarahnya merupakan pendistribusi dan penjual prangko malah tak tahu apa itu prangko, dan lebih kenal yang namanya meterai.

Logo "Postcrossing". (Foto: postcrossing.com)
Logo "Postcrossing". (Foto: postcrossing.com)
Terpikir juga, mungkin benar kata seorang teman bahwa prangko ingin dimatikan atau dibunuh. Untunglah walau pun sudah 12 tahun "proses" pembunuhan itu, prangko tetap hidup. Syukur kepada para kolektor prangko, penggemar aktivitas sahabat pena, komunitas postcrossing, dan kelompok-kelompok yang terus "menghidupkan" prangko dengan menggunakannya untuk mengirim surat pos maupun kartu pos.

Sejak 14 Juli 2005, seorang pemuda asal Portugal, Paulo Magalhes, meluncurkan situs web www.postrcossing.com. Ini adalah situs web di mana siapa pun bisa bergabung dan para anggotanya mengirim serta menerima kartu pos dari seluruh dunia. Menggunakan tagar "Send a postcard and receive a postcard back from a random person somewhere in the world! (Mengirim kartu pos dan menerima kartu pos kembali dari seseorang secara acak di suatu tempat di dunia!), para anggota bisa meminta nama dan alamat anggota lain untuk dikirim kartu pos, dan sebaliknya nama dan alamat kita juga akan dikirim ke anggota lain yang meminta hal sama. Jadi pengirim dan penerimanya dilakukan secara acak menggunakan mesin dalam situs web itu, dan menjadi suatu kejutan menyenangkan bagi penerimanya.  

Sampai hari ini (30 Januari 2021), jumlah anggota yang disebut Postcrosser telah mencapai 801.503 orang yang tersebar di 208 negara. Sedangkan jumlah kartu pos yang dikrim melalui alamat yang didapatkan dari situs web telah mencapai lebih dari 61 juta kartu pos. Mereka inilah yang setia membeli dan menempelkan prangko pada kartu pos, kemudian mengirimkannya melalui kantor pos ke alamat tujuan.

Sama seperti di negara lain, para postcrosser Indoneia yang tergabung dalam Komunitas Postcrossing Indonesia, juga selalu setia membeli dan bahkan tidak sedikit yang mencetak sendiri kartu pos mereka, kemudian membeli dan menempelkan prangko, serta mengirimkannya melalui kantor pos. Selain kartu-kartu pos yang dikirim dari alamat yang didapat dari situs web tadi, tak sedikit juga postcrosser yang saling tukar-menukar kartu pos secara langsung. Bahkan ada juga yang mengadakan semacam kuis berhadiah di komunitas masing-masing, dan pemenangnya mendapat kiriman kartu pos dari sang pembuat kuis yang disebut give away itu.

Sejumlah kartu pos dengan prangko Indonesia. (Foto: BDHS)
Sejumlah kartu pos dengan prangko Indonesia. (Foto: BDHS)
Para postcrosser ini, bersama para filatelis, dan para sahabat pena serta lainnya, yang membuat prangko tetap hidup. Sepantasnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika sebagai lembaga pemerintah yang menerbitkan prangko serta PT Pos Indonesia yang mendistribusikan dan menjual prangko Indonesia, berterima kasih kepada mereka. Karena mereka, prangko Indonesia tetap hidup.

Hidup Prangko Indonesia!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun