Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Tren 2021, Bagaimana di Pramuka?

6 Januari 2021   20:33 Diperbarui: 6 Januari 2021   20:34 2483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tren 2021 di kalangan Pramuka? Mana ada!, mungkin begitu pikir banyak orang. Pramuka atau lengkapnya Gerakan Pendidikan Kepanduan Praja Muda Karana yang sering disingkat dengan Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan non formal. Diatur dengan Undang Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, organisasi itu juga mempunyai sejumlah aturan baku. Mulai dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Petunjuk Penyelenggaraan, Surat Edaran, dan lainnya. Jadi, dengan serba keteraturan itu, rasanya sulit ada yang nama "tren", termasuk tren 2021 yang sekarang banyak dibicarakan.

Seragam Pramuka sudah diatur secara rinci. Mulai dari seragam harian, seragam upacara, dan tanda-tandanya. Lengkap dengan aturan mengenai tutup kepala, lambang-lambang yang dikenakan, dan sebagainya. Lalu, kalau ada yang berbicara tentang tren 2021 di kalangan Pramuka, benarkah mengada-ada?

Sebenarnya tidak juga. Seperti sudah sering dibahas, Gerakan Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan kepramukaan di Indonesia, adalah organisasi pendidikan yang mengutamakan melaksanakan kegiatan di luar ruangan, di alam terbuka. Selain di Indonesia, organisasi nasional kepramukaan juga ada di 171 negara dan teritori di seluruh dunia. Semuanya sama, mengutamakan kegiatan di alam terbuka.

Memang, tiap-tiap negara, seperti di Indonesia, seragam Pramuka sudah ditentukan. Tetapi untuk kegiatan-kegiatan di alam terbuka, misalnya melakukan pengembaraan mendaki gunung, menempuh rimba, sampai kegiatan perairan, para Pramuka dapat bebas menggunakan pakaian yang sesuai dengan kegiatannya. Tentu saja ciri seorang Pramuka seperti setangan leher -- ada juga yang menyebutnya kacu leher dan hasduk -- serta tanda dan lambang kepramukaan, sebaiknya tetap digunakan. Paling tidak ciri itu akan menandakan bahwa yang melaksanakan kegiatan di alam terbuka adalah seorang Pramuka.

Biru dan Hijau

Pakaian informal untuk berkegiatan di alam terbuka dan kadangkala juga dipakai berjalan-jalan tanpa harus mengenakan seragam resmi, dikenal dengan istilah Scoutlook. Nah, pada Scoutlook inilah tren bagi para Pramuka bisa diungkapkan. Seperti dikemukakan sebagian Pramuka, warna biru dan hijau tampaknya akan menjadi pilihan warna utama pada tahun ini. Bisa jadi itu terkait dengan kegiatan kepramukaan yang dilakukan di alam terbuka, alam yang didominasi warna biru langit dan perairan, serta warna hijau rumput dan kerimbunan pohon-pohon.

Rompi kembali akan populer dipakai para Pramuka. Apalagi rompi yang banyak sakunya, sehingga memudahkan untuk menyimpan beragam barang. Rompi dengan warna biru tua dan banyak saku itu juga digunakan Putri Kerajaan Inggris, Kate Middleton, ketika Duchess of Cambridge itu mengunjungi sejumlah Pramuka Siaga di kawasan Northolt, London, Inggris, akhir September 2020.

Paduan rompi biru tua dengan ikat pinggang vintage dan celana skinny jeans dari Massimo yang dipakai istri Pangeran William itu, sontak menjadi tren mode dan banyak ditiru penggemar Scoutlook di mana-mana. Tentu ciri Pramuka tak ditinggalkan Kate Middleton yang tetap mengalungkan setangan leher yang disimpul dengan ikatan persahabatan (friendship knot). Ikatan persahabatan ini banyak digunakan pada kegiatan-kegiatan informal, di mana setangah leher tidak perlu terlalu rapi dipadukan dengan seragam Pramuka.

Masker dan Kapucong

Mengingat pandemi Covid-19 masih belum berakhir dan setiap orang diminta untuk tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat, maka tren masker di kalangan Pramuka tampaknya akan terus berlanjut. Ada bermacam masker yang telah dibuat, rata-rata menggunakan lambang siluet Tunas Kelapa dari Gerakan Pramuka atau pun lambang fleur-de-lys yang merupakan lambang gerakan kepanduan sedunia (World Organization of the Scout Movement). Selain kedua lambang itu, tren 2021 untuk masker yang dipakai Pramuka, akan semakin banyak yang tampil dengan desain-desain menarik, seperti desain simpul dan ikatan, desan menggambarkan bendera semafor, tenda, dan berbagai hal yang berhubungan dengan kepramukaan.

Jaket-jaket maupun rompi dengan kapucong (capuchon/hoodie) diperkirakan juga akan menjadi tren pada 2021 ini. Sekaligus untuk melindungi kepala bagian atas dan belakang pada saat berada di tempat yang ada orang-orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun