Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Bergabung dengan Suku Bumi

3 Juli 2020   23:32 Diperbarui: 3 Juli 2020   23:37 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kembali web seminar (webinar) diselenggarakan oleh Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka. Sama seperti beberapa kali webinar Kwarnas sebelumnya, webinar kali ini juga masih dalam rangkaian "Scouts for SDGs - Dialog Pramuka Peduli dalam Konteks Global".

Kali ini temanya adalah tentang program Earth Tribe atau yang dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi "Suku Bumi". Webinar tersebut berlangsung Jumat siang, 3 Juli 2020, dengan menampilkan narasumber Kak Berthold Sinaulan dari Kwarnas dan Kak Sulis dari World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia.

Bertindak sebagai moderator adalah Kak Saul Saleky dari Kwarnas dengan tuan rumah yang mengatur jalannya webinar adalah Kak Guritno, juga dari Kwarnas.

Peserta webinar tersebut adalah para Pramuka dari berbagai daerah di Indonesia, antara lain dari Aceh, Riau, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Banten, sampai ke Maluku dan Nusatenggara Timur.

Bahasan tentang Suku Bumi adalah menyangkut program terbaru yang baru saja diluncurkan gerakan kepanduan sedunia (World Organization of the Scouts Movement/WOSM) pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2020.

Namun kenapa narasumbernya juga menampilkan pewakilan dari WWF? Tak lain dan tak bukan, karena program Suku Bumi ini memang merupakan kolaborasi antara WOSM dan WWF. Dalam program ini, para Pramuka diajak bergabung menjadi bagian dari Suku Bumi, yang merupakan sebuah komunitas global untuk untuk melindungi dan merawat alam.

Seperti kita lihat sendiri, dunia kita berubah dengan kecepatan yang luar biasa. Esensi dari semua kehidupan di bumi dan alam semesta, berada di bawah ancaman besar. Kita menyaksikan pola cuaca yang tidak teratur, meningkatnya bencana alam, meningkatnya kebiasaan konsumsi, dan hilangnya habitat dan spesies alami.

Kak Berthold Sinaulan menyebutkan contoh polusi udara yang berlebihan antara lain mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit. Saat ini saja, kita tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang harus kita tangani bekerja sama dengan semua warga bumi.

Kak Berthold lalu menyebutkan bahwa WOSM berharap agar melalui Suku Bumi, akan memungkinkan kita ikut melindungi dan menyembuhkan planet bumi.

dok. pribadi
dok. pribadi
Hal senada disampaikan Kak Sulis dari WWF-Indonesia. Pihaknya juga menyambut baik aktivitas Suku Bumi ini, dan kegiatan itu terbuka dalam tiga kategori. Yaitu, untuk adik-adik Pramuka berusia 7 sampai 10 tahun (di Indonesia masuk dalam golongan Pramuka Siaga), lalu kelompok usia 11-14 tahun (golongan Pramuka Penggalang), dan kelompok usia di atas 15 tahun.

Baik Kak Berthold maupun Kak Sulis mengatakan bahwa aktivitas yang dilakukan dapat dimulai dari diri sendiri, dengan hal-hal kecil yang bermanfaat. Misalnya mengurangi pemakaian kantung plastik, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga sumber energi dan keanekaragaman hayati di tempat masing-masing, sampai berusaha menggunakan energi alam seperti sinar matahari, air, dan angin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun