Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tintin yang Berawal dari Pramuka

7 Juni 2020   13:34 Diperbarui: 7 Juni 2020   13:30 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komunitas Tintin Indonesia (KTI) untuk keenam kalinya mengadakan bincang-bincang santai melalui aplikasi Zoom. Bila sebelumnya KTI sering mengadakan "kopi darat" (kopdar) alias kumpul-kumpul sesama penggemar kisah Petualangan Tintin (The Adventures of Tintin) di berbagai tempat, maka sejak adanya pandemi Covid-19 yang memaksa masyarakat untuk lebih banyak berdiam diri di rumah masing-masing, pertemuan itu digantikan dengan bincang santai secara daring.

Selain untuk kangen-kangenan karena lama tak berjumpa, bincang santai melalui Zoom itu juga diisi dengan berbagai topik untuk menambah pengetahuan para anggota KTI. Pernah dibahas mengenai tempat-tempat yang dikunjungi Tintin dalam kisah-kisahnya, tentang cara memotret figurine (patung-patung kecil) Tintin, sampai berbagai pesawat terbang yang pernah ditampilkan dalam kisah Petualangan Tintin.

Pernah pula dibahas tentang Herge, komikus asal Belgia yang menghasilkan kisah Petualangan Tintin yang fenomenal, diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa di seluruh dunia. Termasuk tentang Museum Herge yang didirikan untuk mengenang sang komikus.

Kali ini, KTI menyelenggarakan bincang santai dengan tema "Tintin dan Pramuka", yang diadakan pada Sabtu, 6 Juni 2020 siang hari. Bertindak sebagai narasumber Kak Berthold Sinaulan, yang aktif di Gerakan Pramuka dan merupakan penggemar Tintin serta sering tampil sebagai cosplay Kapten Haddock, salah satu tokoh di kisah Petualangan Tintin. Sementara sebagai host dan moderator adalah Surjorimba Suroto, dibantu oleh Nelwin Aldriansyah.

Pada 1907 diadakan perkemahan awal mula gerakan kepramukaan sedunia di Pulau Brownsea, Inggris. (Foto: KTI)
Pada 1907 diadakan perkemahan awal mula gerakan kepramukaan sedunia di Pulau Brownsea, Inggris. (Foto: KTI)
Bincang-bincang santai diawali dengan mengulas singkat sejarah lahirnya gerakan kepramukaan atau gerakan kepanduan di dunia. DIawali dengan perkemahan di Pulau Brownsea, Inggris, oleh purnawirawan perwira Angkata Darat Kerajaan Inggris, Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, yang mengajak sekitar 20 anak dari London pada 1 Agustus 1907. Kemudian Baden-Powell yang kelak diberi gelar Lord menuliskan buku Scouting for Boys, yang menjadi awal mula lahirnya gerakan kepramukaan di Inggris dan segera menyebar ke seluruh dunia.

Pada 1911, organisasi gerakan kepramukaan didirikan pula di Belgia. Sementara pada 1912, cikal bakal organisasi tersebut juga mulai ada di Indonesia yang ketika itu masih bernama Hindia-Belanda. Seorang pegawai Jawatan Meteorologi, JP Smits, membentuk gugusdepan pertama di Batavia (nama Jakarta ketika dalam zaman penjajahan Belanda).

Herge dan Pramuka

Foto-foto Herge ketika menjadi anggota pramuka di Belgia. (Foto: KTI)
Foto-foto Herge ketika menjadi anggota pramuka di Belgia. (Foto: KTI)
Kembali ke Belgia, bersamaan tahunnya ketika Baden-Powell mengajak anak-anak berkemah di Pulau Brownsea pada 1907, di Belgia lahir seorang anak yang bernama Georges Prosper Remi atau Georges Remi. Kelak dia terkenal dengan nama penanya Herge (RG kebalikan dari singkatan namanya GR). Sejak kecil Herge tertarik pada kepramukaan, dan dia bergabung dalam Gugusdepan Pramuka Katolik Saint Boniface.

Herge sangat aktif di gerakan kepramukaan, bahkan dia menjadi pemimpin regu. Nama regunya adalah Regu Tupai. Herge juga mendapat nama julukan, yaitu si Rubah yang penasaran. Hal itu karena tingkah laku Herge seperti rubah yang penasaran, celingak-celinguk ke sana ke mari, mencium benda-benda yang dicurigainya. Misalnya Herge penasaran dengan bentuk daun, kenapa bentuk daun bermacam-macam, atau kenapa kaki kuda harus pakai ladam (sepatu kuda), atau kenapa sapi yang untuk diperah susunya kebanyakan berwarna hitam-putih.

Untuk memuaskan rasa penasarannya, Herge mulai menggunting berita dan artikel di koran dan majalah untuk disimpannya. Kelak kebiasaan melakukan kliping (menggunting dan menyimpan guntingan koran itu), bermanfaat ketika dia mulai menyusun komik kisah Petualangan Tintin. Hal-hal di luar negeri yang belum pernah dikunjunginya, dapat diketahui karena Herge mempunyai banyak guntingan koran dan majalah tentang peristiwa di luar negeri.

Kisah Petualangan Tintin memang hampir semuanya berlokasi di luar Belgia. Padahal banyak di antara negara itu, ketika Herge membuat kisah Petualangan Tintin, dia belum pernah datang ke sana. Kecintaannya pada hal-hal menarik di luar negeri, diawali ketika pada 1921, Herge berkesempatan mengikuti kegiatan kepramukaan di luar negeri dalam jangka waktu cukup lama. Dia mendaki Pegunungan Alpen di Switzerland, dia pergi ke Austria, dan negara-negara Eropa lainnya.

Dalam berbagai kegiatan kepramukaan, segera terlihat bahwa Herge sangat menikmati aktivtas di alam terbuka. Dia juga terbilang terampil dalam tali-temali dan pioneering. Kelak hal itu ditunjukkannya dalam kisah Petualangan Tintin yang dibuatnya. Misalnya, penggambaran Tintin dan kawan-kawan mendaki Pegunungan Himalaya dalam kisah Tintin di Tibet, atau aktivitas bersampan dalam kisah Patung Kuping Belah.

Gambar-gambar aktivitas kepramukaan karya Herge. (Foto: KTI)
Gambar-gambar aktivitas kepramukaan karya Herge. (Foto: KTI)
Uniknya, sejak kecil Herge memang telah berbakat dalam menggambar. Maka dalam setiap kegiatam kepramukaan, dia tak pernah lupa membawa pinsil warna dan buku sketsa. Dia akan mulai membuat sketsa aktivitas kepramukaan yang menarik, dan sering pula karena jiwa humorisnya, maka gambar-gambarnya pun terlihat humoris. Dalam kisah-kisah Petualangan Tintin, beberapa adegan penuh humor juga ditampilkan Herge.

Humoris dan gembira, itulah yang dinikmati Herge selama kegiatan kepramukaannya. Kelak pada wawancara tahun 1973 ketika dia sudah terkenal, Herge menyebutkan bahwa masa kecilnya biasa-biasa saja, sampai dia masuk dan bergabung menjadi pramuka. "Aktivitas kepramukaan membuat hidup saya lebih berwarna-warni dan ceria," jelas Herge.

Demikian cintanya Herge pada kepramukaan, sampai ketika dia sudah terkenal dan kaya serta memiliki rumah bagus dengan halaman luas pada awal 1970-an, Herge memberi kesempatan pada pramuka Belgia yang ingin latihan berkemah di halaman rumahnya secara gratis. Bahkan Herge menyediakan kamar mandi dan toilet untuk digunakan para pramuka yang berkemah di halaman rumahnya.

Lahirnya Totor

Le Boyscout Belge, tempat Herge berkarya (Foto: KTI)
Le Boyscout Belge, tempat Herge berkarya (Foto: KTI)
Seperti sudah disebutkan, ketika berlatih kepramukaan, Herge selalu membawa pinsil warna dan buku sketsa. Ke mana-mana dia menggambar. Gambarnya dipuji bukan hanya oleh teman-temannya, tetapi juga oleh kakak pembinanya. Akhirnya ketika Herge berusia 17 tahun, kakak pembinanya mengusulkan dan diterima, Herge akhirnya menjadi salah satu anggota redaksi malajah Le Boyscout Belge. Ini adalah majalah kepramukaan Belgia.

Herge membuat ilustrasi dan gambar-gambar dalam majalah itu. Termasuk pula sampul majalah (cover depan) menggunakan gambar karya Herge. Belakangan, dia mulai membuat komik atau cerita bergambar, maka lahirlah Totor. Ini adalah tokoh seorang Pemimpin Regu Pramuka, sama seperti Herge.

Arsip "Totor" di Museum Herge di Belgia. (Foto: BDHS)
Arsip "Totor" di Museum Herge di Belgia. (Foto: BDHS)
Sebagaimana sebelumnya, dalam kisah-kisah Totor, penggambarannya sering juga diselipkan unsur-unsur humor yang membuat pembaca menjadi tertarik dan nama Herge makin terkenal. Kisah Totor dimuat di majalah LeBoyscout Belge antara 1926-1929. Inilah yang menjadi awal lahirnya kisah komik Petualangan Tintin.

Pada 10 Januari 1929, untuk pertama kalinya Tintin diperkenalkan kepada pembaca dalam halaman khusus anak-anak pada sebuah suratkabar di Belgia. Dari namanya sudah mirip, antara Totor dan Tintin. Bentuk wajah dan tubuhnya juga mirip. Hanya Totor adalah pemimpin regu pramuka, sedangkan Tintin adalah reporter atau wartawan muda.

Sejak kemunculannya, Tintin segera disenangi banyak orang. Selanjutnya adalah sejarah. Kisah Petualangan Tintin menjadi bacaan yang banyak penggemarnya di seluruh dunia, dari anak-anak sampai orang dewasa.

Berfoto di tenda pameran kontingen Belgia pada Jambore Dunia 2019. (Foto: BDHS)
Berfoto di tenda pameran kontingen Belgia pada Jambore Dunia 2019. (Foto: BDHS)
Kisah Tintin yang berawal dari aktivitas Herge sebagai seorang pramuka. Dan nama Herge pun menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah kepramukaan di Belgia, bahkan ketika Jambore Kepramukaan Sedunia ke-24 pada 2019 di West Virginia, Amerika Serikat, kontingen pramuka Belgia tampil dengan setangan leher (kacu) bergambar Tintin. Bukan itu saja, tenda pameran kontingen itu pun menampilkan gambar sampul-sampul komik kisah Petualangan Tintin dan peta dunia yang menggambarkan ke mana saja Tintin pernah pergi.

O ya, sebelum lupa. Dalam kisah Petualangan Tintin yang berjudul Penerbangan 714, Tintin dan kawan-kawan dikisahkan pernah pula mendarat di Airport (Bandara) Kemayoran, Bandar udara internasional di Jakarta saat itu. Di kisah itu diceritakan pula Tintin dan kawan-kawan sedang transit dalam penerbangan menuju Sydney. Selanjutnya, ..... silakan baca sendiri kisahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun