Dua tahun memang usia yang masih sangat muda. Bila manusia, masih tergolong balita (di bawah lima tahun). Tapi bagi Kafe Jambore Kita (Jamboree Kita Coffee: Leadership Cafe), usia dua tahun telah berhasil dilalui dengan banyak pencapaian. Kafe yang beralamat di Jalan Merpati Raya, Ciputat, Tangerang Selatan ini, telah menggelar banyak aktivitas, baik di dalam maupun di luar kafe itu.
Disebut-sebut sebagai kafe Pramuka pertama di Indonesia -- yang pemodal dan pengelola, termasuk baristanya adalah anggota Gerakan Pramuka -- kafe ini semakin menarik dengan interiornya yang penuh pernak-pernik kepramukaan. Baik benda-benda kepramukaan dari dalam negeri maupun beragam benda kepramukaan dari negara-negara lain.
Ingin merasakan suasana kepramukaan, memang paling asyik berada di kafe ini. Suatu kafe yang dibangun dengan semangat kemandirian, yang sejak awal ditekankan oleh Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell, maupun Bapak Pramuka Indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, dan mampu membantu orang lain, memang merupakan salah satu tujuan dari gerakan pendidikan kepanduan. Tujuan itulah yang dicoba dijawab oleh Kafe Jambore Kita ini, dengan tampil berwirausaha, sekaligus memanfaatkan tempat yang ada untuk aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, khususnya bagi kaum muda.
Kafe-nya para Pramuka ini terus berkembang. Komunitas-komunitas hobi maupun komunitas aktivitas lainnya juga diajak berkegiatan di sana. Hasilnya, ternyata banyak yang tertarik kembali untuk beraktivitas di Gerakan Pramuka, maupun membantu Gerakan Pramuka menjalankan baktinya kepada masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H