Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tagar #GantiKaKwarnas Makin Banyak

19 September 2018   12:34 Diperbarui: 19 September 2018   12:38 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gedung Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Jakarta. (Foto: kompasiana)

Tagar (tanda pagar) #GantiKaKwarnas makin banyak bermunculan di media sosial. Tagar itu dibuat untuk menyikapi keinginan banyak kalangan -- terutama dari dalam lingkungan Gerakan Pramuka sendiri -- yang menginginkan perubahan kepemimpinan pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas), yang merupakan organ atau pengurus Gerakan Pramuka di tingkat nasional.

Selain Kwarnas, di lingkungan Gerakan Pramuka juga ada Kwartir Daerah (organ/pengurus di tingkat provinsi), Kwartir Cabang (organ/pengurus di tingkat kabupaten atau kotamadya), Kwartir Ranting (organ/pengurus di tingkat kecamatan), baru ke gugusdepan yang merupakan pangkalan tempat para Pramuka berlatih.

Gugus depan kebanyakan berpangkalan di sekolah dan lembaga pendidikan, walau pun ada juga yang berpangkalan di komunitas, komplek perumahan, dan sebagainya.

Selama lima tahun kepengurusan Kwarnas masa bakti 2013-2018, Kwarnas dipimpin oleh Adhyaksa Dault, mantan Menpora yang juga seorang politisi. 

Sayangnya, oleh sebagian pihak, kepemimpinan Kwarnas kali ini dianggap paling gonjang-ganjing. Inilah untuk pertama kalinya, terjadi pergantian unsur pimpinan yang terdiri dari Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara, berkali-kali. Sebagai contoh, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda (Binamuda) saja diganti sampai dua kali.

Padahal waktu pertama kali susunan pengurus itu dikukuhkan dengan Keputusan Presiden RI selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka.

Memang, tidak ada larangan untuk mengganti pengurus, tetapi kalau berkali-kali, apalagi yang diganti termasuk unsur pimpinan, menimbulkan pertanyaan untuk sebagian anggota Gerakan Pramuka.

Belum lagi tidak harmonisnya hubungan antara Ketua Kwarnas dengan Menpora. Ketua Kwarnas, Adhyaksa Dault, bahkan tidak segan menyindir Menpora Imam Nahrawi di depan publik pada acara resmi yang dihadiri Presiden dan pejabat negara lainnya. Bahkan juga di depan para peserta didik Pramuka.

Konon, ketidakharmonisan itu timbul akibat kehadiran Adhyaksa Dault sebagai pribadi di suatu acara yang diselenggarakan Hizbut Thahir Indonesia (HTI), organisasi yang sudah dinyatakan terlarang oleh Pemerintah RI. 

Menpora sebagai bagian dari Pemerintah, kabarnya berang dan mempertanyakan kehadiran itu. Walaupun kemudian, Adhyaksa Dault sudah menjelaskan kehadirannya bahwa dia hanya diundang, dan dirinya sendiri tetap setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Akibat kurang harmonisnya hubungan antara Adhyaksa Dault dengan Menpora, mengakibatkan sedikit tersendatnya bantuan anggaran untuk Gerakan Pramuka.

Menpora sebagai pemegang kuasa anggaran Pemerintah (APBN) untuk kegiatan kepramukaan, belakangan lebih memilih mengirim bantuan anggaran langsung ke Kwartir-Kwartir Daerah di 34 provinsi.

Agaknya Menpora berpendapat, yang penting kegiatan kepramukaan di daerah-daerah dapat tetap berjalan dengan bantuan anggaran tersebut.

Sebagian lagi anggota Gerakan Pramuka mempertanyakan pilihan pengurus Kwarnas yang merupakan Andalan Nasional (Annas). Berdasarkan catatan seorang Pembina Pramuka, dalam kepengurusan ini banyak Annas dari luar Gerakan Pramuka, bahkan yang sudah menjadi anggota Pramuka pun belum pernah berpengalaman menjadi pengurus di tingkat Kwarda apalagi Kwarnas.

Belum lagi ketika Adhyaksa Dault mau mencalonkan diri untuk ikut pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur DKI Jakarta dua tahun lalu, dan belakangan ingin ikut mencalonkan sebagai anggota legislatif dalam Pemilu 2019.

Walaupun akhirnya kedua hal itu tak jadi dilaksanakan, karena menurut Adhyaksa Dault dia lebih memilih mengurus Gerakan Pramuka.

Tagar #GantiKaKwarnas kali ini, juga dibarengi dengan tagar #PilihKakwarnasPramukaSendiri, yang menandakan keinginan untuk memilih Ketua dan pengurus Kwarnas dari dalam lingkungan Gerakan Pramuka sendiri. Hal ini berdasarkan pengalaman lima tahun ini, ketika Ketua dan pengurus Kwarnas banyak berasal dari luar Gerakan Pramuka.

Saat ini, tercatat ada 11 calon Ketua Kwarnas yang didaftarkan oleh 34 Kwarda dan Kwarnas sendiri. Dari kesebelas calon itu, termasuk pula Adhyaksa Dault dan beberapa nama lainnya. Apakah tagar #GantiKaKwarnas akan terjawab pada Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 25 sampai 29 September 2018? Kita tunggu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun