Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiga Puisi Terinsipirasi dari Gempa Lombok

6 Agustus 2018   15:11 Diperbarui: 7 Agustus 2018   09:31 30943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga puisi terinspirasi dari gempa Lombok. (Foto: BDHS)

Gempa bumi kembali mengguncang Pulau Lombok (dan juga Bali) pada 5 Agustus 2018. Bencana alam itu menjadi inspirasi dari tiga puisi yang ditulis pada 5 Agustus 2018 (dua puisi) dan 6 Agustus 2018 (satu puisi), yang ditampilkan di sini:

DOA KAMI

Pada sendu dan isak tangis di sekeliling kota

ada doa lamat-lamat jadi keras terdengar

menumbuhkan semangat di tengah duka

membangun keyakinan di saat nestapa.

Di seluruh pulau sama terekam

kesedihan masih tapi tak lantas patah

semangat tetap untuk bertahan

yakin Tuhan tak akan tinggalkan.

Maka kepada saudara, kepada sahabat, kepada kerabat, kepada semua yang ada di Lombok, di Bali, di tempat-tempat terkena bencana gempa, pastikan dan yakinkan diri, tak sendiri kalian, doa kami, tenaga kami, segalanya kami kirimkan, siap bantu karena kita memang dan selalu bersaudara.

Bintaro Sektor IX, 5 Agustus 2018

BDHS

MANAKALA

Manakala bencana melanda dan kau masih sibuk nyinyir ke sana ke mari, tak peduli yang kesakitan, meraung-raung dalam duka, tak peduli kau, maka kau tentulah hanya daging berjalan, bukan lagi manusia.

Apalagi ketika bencana menghantam dan kau justru senang beroleh kesempatan untuk menohok lawanmu, mengaitkan sikap dirinya dengan bencana yang datang, memprovokasi masyarakat seolah bencana hadir lantaran salah lawanmu, maka kau tentulah dan pastilah hanya seonggok sampah.

Manakala bencana datang

marilah bersatu ulurkan tangan

bantu sesama dan bukannya

justru jadikan bencana

sarana menghina dan menista.

Bintaro Sektor IX, 5 Agustus 2018

BDHS

PADA GARIS CINTA

Pada garis cinta ada kekuatan

yang mampu kalahkan garis bencana

lantaran semua bersatu

saling tolong saling bantu.

Pada garis cinta ada doa-doa

yang dipanjatkan pada Maha Kuasa

memuji selalu padaNYA

kala suka maupun duka.

Pada garis cinta ada semangat

untuk bangkit dari bencana

puing-puing ditata lagi

kehidupan dibangun  kembali.

Pada garis cinta ada

engkau, aku, dia,

kami, mereka

dan kita semua,

Bintaro Sektor, IX, 6 Agustus 2018

BDHS

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun