Ribut-ribut kasus puisi Sukmawati, masalah etik Dokter Terawan, sampai kasus-kasus mancanegara, membuat banyak orang mungkin lupa bahwa tanggal ini, 5 April, pada 45 tahun mendatang akan terjadi kontak pertemuan pertama kalinya manusia di bumi dengan alien dari angkasa luar dan manusia dari masa yang jauh lebih ke depan.Â
Memang sebelumnya diceritakan sudah ada kontak antara manusia dengan UFO seperti kisah di Roswell, Amerika Serikat, pada 1957. Meski itu pun masih dibantah dan belum dipercaya seratus persen kebenarannya.
Tapi 45 tahun lagi, akan terjadi first contact, kontak pertama antara manusia dengan mahluk angkasa luar. Tidak percaya? Baca saja novel atau tonton filmnya, Star Trek First Contact. Salah satu bagian dari kisah fiksi ilmiah Star Trek tersebut memang menceritakan kontak pertama dan pertemuan antara manusia dengan mahluk angkasa luar, dan itu terjadi pada 5 April 2063.
Star Trek First Contact sukses difilmkan dengan sutradara Jonathan Frakes pada 1996, berdasarkan kisah fiksi ilmiah Star Trek yang merupakan karya fenomenal Gene Roddenberry. Film yang memakan biaya 45 juta dolar AS, berhasil mencapai box office dan menghasilkan pemasukan sampai 146 juta dolar AS. Berarti lebih dari tiga kali lipat dari biaya yang digunakan.
Kisahnya sendiri menceritakan perjuangan kru pesawat USS Enterprise yang dipimpin Kapten Jean Luc-Picard melawan Borg, suatu tokoh antagonis yang sangat kuat dan susah dihadapi para kru Starfleet.Â
Dalam pertempuran antara Picard dan kawan-kawannya melawan Borg, USS Enterprise yang merupakan pesawat Picard masuk ke masa lalu, yaitu ke bumi pada 4 April 2063. Saat itu, bumi baru mulai pulih setelah porak poranda akibat Perang Dunia Ketiga.
Di sinilah muncul tokoh Zefram Cochrane, seorang ilmuwan jenius di Montana, Amerika Serikat, yang sedang membangun pesawat Phoenix. Pesawat yang sehari kemudian digunakan untuk penerbangan bersejarah dan kontak pertemuan pertama antara manusia dengan alien dari angkasa luar serta dari manusia-manusia dari masa depan.
Ketika Commander William Riker dari USS Enterprise mencoba menawar untuk menggunakan Phoenix, maka Cochrane menjawab, "Do you know how much the Indonesian Space Agency would pay for this faster-than-light rocket?" Â (Tahukah kamu berapa banyak yang bakal dibayar oleh Lembaga Antariksa Indonesia untuk roket lebih cepat dari cahaya ini?).
Memang akhirnya para awak USS Enterprise yang dibantu Cochrane menggunakan pesawat miliknya, tetapi dari percakapan itu dapat dilihat betapa Indonesia saat itu sudah kaya raya. Sayangnya, percakapan dalam novel itu tidak ada pada film Star Trek First Contact tersebut. Sayangnya pula, semua ini masih merupakan kisah fiksi. Tetapi bukan tak mungkin hal itu memang terwujud.
Telepon genggam seperti kita kenal sekarang, alat berkomunikasi yang ditempelkan di telinga, alat suntik tanpa jarum, dan banyak lagi, telah digambarkan di Star Trek puluhan tahun lalu.
Semangat utopia itulah yang ditularkan terus di kalangan pencinta fiksi ilmiah itu yang dikenal dengan sebutan Trekkie atau Trekkers. Utopia sendiri dapat diartikan sebagai suatu komunitas atau masyarakat khayalan dengan kualitas nyaris sempurna yang memang didambakan hampir setiap orang.Â
Semangat itu jugalah yang membuat para Trekkie di banyak negara, termasuk di Indonesia yang tergabung dalam komunitas Indo Star Trek (IST), memperingati First Contact yang bakal terjadi pada 5 April 2063, atau 45 tahun mendatang. Berkumpul dengan semangat untuk maju bersama ke arah kehidupan yang lebih baik.
Seperti biasa, para anggota IST sebagian besar bakal mengenakan seragam para awak dan perwira dalam kisah fiksi ilmiah Star Trek tersebut. Bisa jadi pertemuan serupa juga diadakan di kota-kota lain di Indonesia, terutama kota yang mempunyai banyak anggota IST. Semuanya tentu tetap dengan semangat utopia, berkumpul untuk maju bersama ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H