Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soal Puisi Sukmawati, Siapakah yang Berhak Menulis Puisi?

4 April 2018   19:28 Diperbarui: 4 April 2018   20:04 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukmawati Soekarnoputri memperlihatkan kumpulan puisi (Foto: Istimewa)

Begitu pula dengan puisi. Setiap orang berhak menulis puisi. Tetapi untuk mempublikasikannya, ada aturan perundangan yang berlaku. Misalnya puisinya tidak boleh menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), membuat orang tersinggung -- apalagi kalau ada nama-nama tertentu yang dimasukkan -- dan sebagainya. Sikap moral dan etika masyarakat luas juga perlu diperhatikan. Misalnya penggunaan kata-kata yang terkesan jorok, kotor, bahkan makian, dianjurkan tidak digunakan.

Memang ada yang bilang penyair itu urakan, suka semau gue, tetapi  di mana pun -- apalagi di Indonesia  -- tentu ada batasannya. Bikin puisi yang isinya hanya makian dan penghinaan, patut dipertanyakan. Apakah itu betul puisi atau hanya deretan kalimat penghinaan kasar saja.

Pada akhirnya, menulis puisi adalah hak setiap orang. Tetapi ketika ingin mempublikasikan puisi, perlu diingat aturan yang berlaku, moral dan etika yang ada di masyarakat luas. Semoga Sukmawati tidak jera menulis puisi, dengan tetap memperhatikan keindahan ragam budaya Indonesia tanpa perlu memasukkan unsur-unsur penghinaan SARA dan sejenisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun