Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mas Isjet yang Bikin Galau dan "Kepo"

27 Maret 2018   23:34 Diperbarui: 27 Maret 2018   23:42 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Iskandar Zulkarnain alias Isjet berhasil bikin galau dan kepo. Chief Operating Officer Kompasiana menurunkan tulisan "Lewat K-Rewards, Kami Ingin Mengapresiasi Semua Kompasianer" (baca di sini) pada 27 Maret 2018 ini dan menjadi salah satu "Artikel Utama" di platform blogger milik kelompok Kompas Gramedia tersebut.

Tulisannya menarik, karena di situ Isjet mengungkapkan, "Selama satu bulan, tercatat 743 Kompasianer berhasil mendapatkan minimal 5.000 pageviews. Total pageviews yang mereka dapat adalah 9.853.903 atau hampir 10 juta keterbacaan". Satu bulan yang dimaksud adalah penghitungan dari tanggal 23 Februari sampai 23 Maret 2018.

Nah, ini yang bikin galau dan kepo. Ada 743 Kompasianer, apakah di antaranya terdapat pula nama saya dan nama beberapa teman saya sesama Kompasianer yang telah saya kenal jauh sebelum aktif menulis di Kompasiana?

Galau karena selama ini tulisan-tulisan saya lebih banyak dimuat di rubrik "Humaniora", yang tidak begitu banyak pembacanya. Berbeda dengan tulisan-tulisan soal politik atau ekonomi, yang satu tulisan dengan mudah langsung dibaca di atas .000 orang. 

Ya, 5000 pembaca memang batas minimal dari Kompasiana untuk menentukan apakah seorang Kompasianer berhak mendapatkan K-Rewards atau tidak. Kenapa ada angka 5000 pembaca atau keterbacaan? Lagi menurut Isjet, agar uang yang diterima tidak terlalu sedikit.

Mandiri e-cash. (Foto: bankmandiri.co.id)
Mandiri e-cash. (Foto: bankmandiri.co.id)
Ada hitung-hitungan sendiri yang saya juga kurang paham. Tetapi, semakin banyak dibaca, maka Kompasianer akan mendapat reward semakin banyak. Program K-Rewards ini menggunakan Mandiri e-cash yang dihubungkan dengan nomor telepon genggam masing-masing Kompasianer. Jadi reward dalam bentuk uang, nanti disalurkan melalui nomor telepon genggam yang sudah terdaftar.

Padahal tadinya saya termasuk yang cuek saja. Tidak terlalu peduli dengan program tersebut. Selain karena tingkat keterbacaan tulisan-tulisan saya -- seperti saya sebutkan sebagian besar di rubrik "Humaniora" -- tidak terlalu tinggi, juga karena memang tujuan saya memanfaatkan platform blog Kompasiana atau pun berbagai blog gratis lainnya, adalah untuk menyalurkan hasrat menulis saya, agar bisa mendapatkan kepuasan batin.

Sejak kecil saya memang telah senang menulis. Itulah sejak SMP -- bahkan mungkin SD -- saya sudah menulis cita-cita saya ingin menjadi sastrawan atau wartawan. Ternyata akhirnya 30 tahun saya bekerja sebagai wartawan tetap di media cetak, dan bahkan belakangan ini juga kembali berkiprah di dunia sastra, dengan menerbitkan buku-buku kumpulan puisi. 

Terbaru adalah kumpulan puisi saya berjudul Tahun Politik dan Uangyang diterbitkan oleh CV Pasific Press dengan nomor ISBN 978-602-51310-4-2, dan diluncurkan pada Maret 2018 ini.

Sampul muka dan belakang kumpulan puisi
Sampul muka dan belakang kumpulan puisi
Jadi bagi saya menulis sudah menjadi suatu kebutuhan. Ada yang kurang kalau tak menulis. Saya bisa 2-3 hari tidak menulis artikel, tetapi tetap saja saya menulis catatan-catatan kecil, apakah puisi atau catatan awal untuk dikembangkan jadi artikel.

Tapi sekarang, dengan adanya tulisan Mas Isjet, selain bikin galau, juga bikin kepo. Ingin tahu, adakah nama saya di situ. Ternyata dalam tautan artikel yang disertakan di tulisan Isjet, yaitu tulisan dari tim Kompasiana berjudul "Deretan Kompasianer yang Berhak Meraih Pendapatan dari Program K-Rewards" (baca di sini) ada juga nama saya.

Tidak banyak memang. Saya diberi Rp 146.900, tapi itu sudah membuat kepo alias rasa penasaran saya terobati. Ternyata selama sebulan, tulisan-tulisan bila dijumlahkan pembacanya berhasil juga mencapai angka 5000 keterbacaan. Lumayan.

Tapi saya masih galau. Saya belum melakukan registrasi dan verifikasi K-Rewards. Untung di tulisan tim Kompasiana itu dicantumkan, "Bagi Kompasianer yang berhasil mendapatkan K-Rewards namun belum mengisi kolom Mandiri e-cash, kalian masih memiliki waktu sampai tanggal 1 Apriluntuk melengkapi kolom tersebut".

Ah, masih sempat. Saya pun buru-buru mengunduh aplikasi Mandiri e-cash dan mengisi kolom di akun pribadi saya di Kompasiana. Lumayan dapat uang, yang tampaknya seperti sudah-sudah, bakal digunakan untuk mencari bahan menulis lagi. Apa itu? Tentu saja buku bacaan dan juga pergi ke perpustakaan, fotokopi berbagai bahan tulisan yang ada.

Dari tulisan jadi uang jadi tulisan lagi. Begitu terus berputar. Terima kasih Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun