2. Rekam jejak penggagasnya.
Proyek antologi semacam ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya DJA mensponsori proyek penulisan sebuah buku "Membawa Puisi Ke Tengah Gelanggang" yang sarat glorifikasi akan peran DJA sendiri dalam kesusastraan Indonesia. Buku yang penggarapannya ia serahkan kepada seorang bernama Narudin Pituin. Dan buku tersebut dibagi-bagikannya gratis kepada para sastrawan tanpa diminta.
Sebelumnya, DJA disinyalir terlibat dalam penyusunan buku "33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh" yang penuh kontroversi. Buku yang secara bias telah menyejajarkan DJA sendiri dengan nama-nama penting dalam sejarah kesusastraan Indonesia seperti: Chairil Anwar, Pramudya Ananta Toer, HB Jassin dan lain-lain. Intinya, DJA telah berkali-kali melakukan upaya perusakan sistematis terhadap sastra Indonesia dan pelecehan terhadap kerja-kerja kesusastraan.
Menimbang situasi tersebut, kami mengajukan petisi sebagai berikut:
1) Menolak proyek puisi esai jilid II yang digagas DJA dan LSI.
2) Menolak semua proyek serupa yang sifatnya merusak dan membodohi sastra Indonesia. Baik itu yang digagas DJA maupun pihak-pihak lain.
3). Menuntut DJA menghentikan proyek puisi esai jilid II ini.
4). Menyerukan semua yang terlibat untuk mengundurkan diri, membatalkan kontrak, dan mengembalikan honor. Bila membutuhkan bantuan terkait prosesnya, akan kami upayakan mencari jalan keluar bersama.
5). Menyerukan kepada komunitas-komunitas sastra di seluruh Indonesia untuk menangkal proyek puisi esai jilid II dan mencegah anggota komunitas masing-masing terlibat dalam proyek buku puisi esai yang digagas oleh DJA.
Jakarta, 17 Januari 2018
Penandatangan petisi: