Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Baden - Powell dan Julukan-julukannya dari Afrika

8 Januari 2018   18:26 Diperbarui: 8 Januari 2018   18:38 12326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menjelang ajalnya, Bapak Pandu Sedunia yang bernama lengkap Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau lebih dikenal sebagai Lord Baden-Powell, memilih menyepi ke Afrika. Tempat tinggalnya di London, Inggris ditinggalkan, dan Baden-Powell kemudian bermukim di Kenya. Di Kenya itulah, tepatnya di Nyeri, Baden-Powell meninggal dunia pada 8 Januari 1941.

Ketika Baden-Powell memilih meninggalkan Inggris yang jauh lebih modern dibandingkan Kenya saat itu, banyak yang bingung. Padahal di Inggris, Baden-Powell tidak kekurangan suatu apa pun. Tapi dia tetap bertekad menghabiskan sisa usianya di Benua Afrika, benua yang sangat berperan dalam kehidupannya.

Walau pun pernah ditugaskan di banyak negara dan benua lain, di Afrika itulah Baden-Powell merasakan keberhasilan kariernya sebagai perwira militer dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris. Dia bahkan kembal ke Inggris pada 1900 setelah dari penugasan di Afrika, dengan disambut sebagai seorang "pahlawan". Tak lain karena keberhasilannya mempertahankan Mafeking (yang kini masuk ke dalam wilayah Afrika Selatan) dari serangan musuh selama 217 hari, sebelum bala bantuan tentara Inggris tiba membantunya.

Wajah Baden-Powell sebagai pahlawan dari Mafeking pada kartu pos yang dicetak di Inggris awal 1900-an. (Foto: Istimewa)
Wajah Baden-Powell sebagai pahlawan dari Mafeking pada kartu pos yang dicetak di Inggris awal 1900-an. (Foto: Istimewa)

Baden-Powell juga banyak berkenalan dengan berbagai suku bangsa di Benua Afrika. Bahkan belakangan dia mendapat berbagai julukan dari kepala-kepala suku yang ditemuinya.Bukan hanya dari satu wilayah saja, tetapi berbagai wilayah di benua tersebut.

Dari suku Zulu, Baden-Powell dijuluki M'hlala panzi,yang berarti dia adalah seorang yang berbaring ketika menembak. Baden-Powell mengembangkan cara menembak yang unik dan belum pernah dilihat oleh suku Zulu, yaitu berbaring dengan punggung di tanah, kemudian menembakkan senapannya dari antara kedua kakinya terbuka lebar.

Oleh suku Ashanti, Baden-Powell mendapat julukan Katankye, yang berarti si topi besar. Salah satu ciri Baden-Powell yang kemudian juga dipakai oleh para pandu di seluruh dunia adalah topi besar, yang berbentuk bulat dan lebar.

Namun mungkin yang paling terkenal adalah julukan yang diberikan suku Matabele kepada Baden-Powell. Dia dijuluki Impeesa.Julukan itu sebenarnya berarti binatang yang tak pernah tidur dan selalu berjalan di malam hari. Namun entah siapa yang memulai menyamakan Impeesa itu dengan serigala atau wolf dalam Bahasa Inggris. Maka Baden-Powell pun dijuluki the wolf that never sleeps atau "serigala yang tak pernah tidur". Padahal di Afrika bukan merupakan habitat serigala.

Di Afrika lebih dikenal hyena, dan walaupun hampir mirip antara serigala dan hyena ada beberapa perbedaan antara kedua binatang itu. Serigala memburu makanannya yang masih hidup, sedangkan hyena lebih sebagai "pemulung", mengambil makanan yang sudah ada, misalnya binatang mati atau merebut dari binatang lain.

Hyena (kiri) vs. serigala (kanan). (Foto: devianart.net)
Hyena (kiri) vs. serigala (kanan). (Foto: devianart.net)
Keluarga (family) kedua binatang itu juga berbeda. Serigala termasuk rumpun canidae family, sama seperti anjing. Sedangkan hyena termasuk rumpun hyaenidae family. Dan seperti telah disebutkan, hyena itu habitat aslinya memang di Afrika, sedangkan serigala hanya terdapat di Amerika Utara, Asia, dan Eropa.

Hal lainnya yang membedakan kedua jenis binatang itu adalah dari perilakunya bersuara. Serigala melolong untuk mengumpulkan kawanannya atau memperingatkan bila ada bahaya di antara mereka. Sedangkan hyena terlihat seperti tertawa bila sedang takut atau dikejar.

Bulu kedua binatang itu juga berbeda. Serigala memiliki bulu tebal untuk mengisolasi (menahan) terhadap dingin yang bisa menjadi putih bersih, hitam, abu-abu, cokelat atau kemerahan. Binatang tersebut juga memiliki punggung yang relatif lurus dan bangunan yang kuat dan kaki dan ekornya panjang dan ekornya juga lebat. Sementara hyena memiliki bulu belakang ke bawah, bulu kasar dan berbintik-bintik dengan telinga bulat pendek dan ekor pendek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun