B-P terakhir kali berjumpa dengan puluhan ribu Pramuka atau Pandu dari seluruh dunia adalah ketika dilaksanakannya Jambore Kepanduan Sedunia 1937 di Vogelenzang, Belanda. Saat itu, pandu-pandu Hindia Belanda juga turut hadir. Bahkan kontingen Hindia-Belanda sempat memberikan hadiah berupa keris Majapahit kepada B-P.
Di usia tuanya, B-P mulai sakit-sakitan. Dia memilih pergi ke Kenya, karena dia sangat senang hidup di tengah alam terbuka. B-P memang mempunyai rumah di alam terbuka di kawasan Nyeri di negara Kenya. Di situlah dia menghabiskan hari-hari terakhirnya, sebelum menutup mata pada 8 Januari 1941.
Bahkan, visi World Organization of the Scout Movement (WOSM), sebagai organisasi gerakan kepanduan sedunia, adalah mencapai jumlah 100 juta anggota, dan para anggotanya dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik.
"Scouts, creating a better world", slogan WOSM diupayakan melalui berbagai kegiatan persaudaraan dan bakti masyarakat yang dilakukan tiap anggotanya. Lewat cara itu, nyatalah benar bahwa B-P memang tetap hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H