Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Makna Prangko Pramuka Menembak Rusa yang Dipertanyakan

4 Januari 2018   13:50 Diperbarui: 4 Januari 2018   19:44 2215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prangko dan souvenir sheet Pramuka menembak rusa yang dipertanyakan. (Foto: Koleksi Djoko AW)

Souvenir sheet Kathiri State of Seiyun. (Foto: Istimewa)
Souvenir sheet Kathiri State of Seiyun. (Foto: Istimewa)
Prangko itu diterbitkan oleh Kathiri State of Seiyun. Di mana negara tersebut? Banyak yang tidak tahu, karena pada peta juga tidak dikenal. Ternyata itu merupakan salah satu dari negara-negara yang disebut Sand Dunes dalam filateli. Sand dunes sendiri berarti gundukan pasir adalah bukit pasir di dekat laut atau di gurun pasir.

Penyebutan itu diberikan kepada sekumpulan wilayah yang sekarang dikenal dengan nama negara Uni Emirat Arab. Di dalamnya ada wilayah-wilayah seperti Seiyun, Umm-al-Quwain, Sharjah, Ajman, Ras-al-Khaima, dan banyak lagi. Keberadaan prangko-prangko itu dipertanyakan keaslian dan legalitasnya, apakah memang benar-benar dapat digunakan sebagai prangko atau hanya dicetak untuk koleksi saja. Ada juga yang menyebutnya sebagai Trucial States.

Memang ada beberapa sampul surat atau kartu pos yang ditempel dengan prangko-prangko dari Sand Dunes itu kemudian dibubuhi cap pos, tapi kebanyakan tidak benar-benar dikirim ke suatu tempat tujuan melalui kantor pos. Hanya untuk koleksi saja. Kalau pun ada yang benar-benar dikirim, biasanya ditambah dengan prangko-prangko lainnya dari Uni Emirat Arab. Itulah yang menyebabkan prangko-prangko dengan cap pos itu disebut CTO (cancelled to order), hanya dibubuhi cap pos atas pesanan kolektor.

Dalam pameran-pameran filateli yang sifatnya kompetitif, seorang filatelis yang menampilkan prangko Sand Dunes justru akan berbahaya. Banyak juri pameran filateli yang kurang suka dengan prangko-prangko mengingat keaslian dan legalitasnya, sehingga tak jarang nilai koleksi yang ditampilkan dipotong oleh para juri. Bisa saja tadinya akan mendapat nilai 75 yang setara dengan medali perak, malah dipotong dan turun menjadi 64 yang setara dengan medali perunggu.

Walaupun demikian, sebab benda koleksi  sah saja prangko Sand Dunes itu dikumpulkan, bisa juga sebagai pelajaran untuk memperlihatkan bahwa menembak rusa, bukanlah perilaku yang patut ditiru para Pramuka.

Bukan tidak mungkin  bila ingin secara khusus menampilkan prangko Pramuka menembak rusa untuk memberi contoh perilaku yang sebaiknya tidak ditiru dan di keterangan dituliskan bahwa prangko itu termasuk kelompok prangko yang diragukan keaslian dan legalitasnya, para juri akan "mengizinkan" tampilnya prangko tersebut dalam koleksi yang ditampilkan. Meski tentu saja harus dicek ulang ke para juri pameran filateli yang terakreditasi.

Apa pun itu, mengoleksi prangko memang membuat orang menambah wawasan dengan mempelajari gambar dan keterangan-keterang terkait pada prangko dan benda filateli lainnya. Jadi, ayo mengoleksi prangko dan benda filateli, dan mari menjadi seorang filatelis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun