Kereta terus melaju penumpang sibuk
masing-masing juga si perempuan
yang menelepon entah siapa,
rautnya berubah-ubah dari senang
juga agak kesal lantas kembali gembira.
Â
Tiba di stasiun tujuan sang perempuan turun
bersama lainnya bergegas
lantas menghilang di keramaian,
tapi tak hilang dalam catatan ini.
Begitulah puisi yang ditulis di Stasiun KA Palmerah pada 23 November 2017.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!