asap rokok pun membuatku terbatuk
dan kepala langsung pening
sampai untuk membaca pun          Â
jadi tak bisa lagi.
Baiklah, bagus kau
tak merokok, tapi untuk
puisi kau bilang mahal
sedang jajanmu di kedai kopi
sehari lebih dari harga buku puisi.
(Limapuluhribu perak jadi mahal untuk sebuah buku puisi dan kita menghabiskan berkali lipat membuang uang untuk jajanan -- termasuk rokok bagi kau para pembakar uang -- bahkan  beli baju, celana, tas, dan ikat pinggang -- meski tak semahal D&G, LV, dan Hermes -- sampai nonton bioskop dan bersantai di kelab malam, berkali banyaknya tak peduli dan tak hiraukan berapa lembaran uang yang kau habiskan, padahal puisi itu mencerahkan, penuh permenungan, kaya imaji dan citarasa, padahal ..... kata siapa?)
Bintaro Exchange Mall, 3 Desember 2017