Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

84 Tahun Prof. Toeti Heraty, Konser Musik, dan Peluncuran Buku

28 November 2017   16:58 Diperbarui: 29 November 2017   11:03 3311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua buku yang diluncurkan pada perayaan 84 tahun Toeti Heraty. (Foto: BDHS)

Ahli filsafat dan budayawan, Prof. Dr. Toeti Heraty Noerhadi Roosseno, merayakan ulang tahunnya ke-84 di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, pada 27 November 2017. Ulang tahun salah satu penyair perempuan terkemuka Indonesia itu ditandai dengan konser musik klasik dan peluncuran buku. Bukan itu saja. Bangunan rumahnya yang selama ini diberi nama Galeri 6 Museum dan sering menjadi tempat pameran berbagai koleksi seni rupa, diubah pula namanya menjadi Museum Toeti Heraty.

Dihadiri oleh ratusan orang tokoh-tokoh ternama Indonesia, di antaranya Aristides Katoppo, Eka Budianta, Radhar Panca Dahana, Karlina Supelii, Dewi Motik, dan banyak lainnya, perayaan meriah itu ditandai dengan penampilan konser musik klasik dari Jakarta Concert Orchestra dengan konduktor Avip Priatna. Seperti dijelaskan sendiri oleh Toeti Heraty pada sambutannya, dia telah cukup lama berkenalan dengan Avip Priatna di Bandung. Ketika itu, Avip "kost" di rumah Toeti. Dari sanalah akhirnya pada 2002 atau 15 tahun lalu, Toety dan Avip sepakat mendirikan Jakarta Chamber Orchestra yang kemudian berubah nama menjadi Jakarta Concert Orchestra.

Dalam konser kali ini, ditampilkan empat karya. Masing-masing karya Manuel de Falla "Spanish Dance No.3", lalu "Scheherazade" bagian ketiga dari Rimsky Korsakov, "Pavane pour une Infante Defunte" dari Maurice Rovel, dan "Rhapsody in Blue" karya George Gershwin yang dilengkapi permainan piano oleh Caitlin Aurelia Wiranata, pianis berusia 15 tahun.

Diluncurkan pula dua buku pada acara itu. Pertama adalah "Lika-liku Dasawindu" karya Toeti Heraty (ISBN: 978-979-461-880-6). Ini adalah kumpulan puisi yang dilengkapi dengan foto lukisan-lukisan koleksi Museum Toeti Heraty. Kumpulan ini sebenarnya sudah pernah terbit pada 2014, kali ini merupakan cetakan keduanya.

Dua buku yang diluncurkan pada perayaan 84 tahun Toeti Heraty. (Foto: BDHS)
Dua buku yang diluncurkan pada perayaan 84 tahun Toeti Heraty. (Foto: BDHS)
Kedua, adalah buku bunga rampai tulisan terkait Toeti Heraty. Buku berjudul "Spektrum Budaya -- Festschrift HUT ke-84 Toeti Heraty" merupakan kumpulan tulisan dari berbagai orang dengan editor Eka Budianta dan kata pengantar yang ditulis oleh Radhar Panca Dahana. Buku setebal viii + 531 halaman itu diterbitkan oleh Museum Toeti Heraty dengan gambar sampul reproduksi lukisan Salim berjudul "Pelita" yang dibuatnya pada 1990.

Buku "Spektrum Budaya" itu dibagi dalam tiga bagian, Rubrik Lintas Disiplin berisi 14 tulisan, Rubrik Budaya berisi 16 tulisan, dan Rubrik Kritik Sastra berisi 9 tulisan. Sebagian tulisan yang memang dibuat untuk menyambut HUT ke-84 Toeti Heraty, namun sebagian lagi adalah tulisan-tulisan terkait Toeti yang pernah ditulis banyak orang dan klippingnya ditemukan di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Itulah sebabnya pada perayaan tersebut, Toeti Heraty juga meminta para undangan yang hadir untuk memberikan hadiah ulang tahun bagi dirinya berupa donasi untuk PDS HB Jassin. "Saya sedih, ternyata sudah tiga bulan para pegawai PDS HB Jassin belum menerima gaji," ujar Toeti.

Di dalam buku "Spektrum Budaya" itu juga ada dua tulisan tentang Masjid Angke, salah satu masjid bersejarah di Jakarta yang dibangun pada 1761. Masjid menjadi salah satu bagian aktivitas terkini Toeti Heraty yang bersama teman-temannya di Lingkar Warisan Kotatua Jakarta (Lingwa), sedang berusaha mengembalikan kondisi masjid yang sudah banyak rusak termakan usia, agar kembali utuh melalui pemugaran berkesinambungan.

Selamat ulang tahun, Bu Toeti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun