Meski pun telah dikunjungi dan diresmikan pemugaran Masjid Angke oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Djarot Saiful Hidayat, namun aktivitias pemugaran masjid yang bernama lengkap Masjid Jami' Al-Anwar Angke  terus berlangsung.  Pemugaran masjid yang dibangun pada tahun 1761 itu memang bukan yang pertama kali. Terakhir kini pemugaran masjid yang terletak di kawasan Tambora, Jakarta Barat, dilaksanakan oleh Lingkar Warisan Kotatua Jakarta (Lingwa) di bawah pimpinan Prof. Dr. Toeti Heraty N. Roosseno.
Ketika berkunjung pada 10 Oktober 2017, Djarot mengagumi keberadaan masjid yang mencerminkan "Indonesia mini" atau keberadaan beragam suku dan budaya Indonesia dalam bentuk mini. Hal itu disebabkan pekerjaan pembangunan dan arsitekturnya menggambarkan perpaduan berbagai unsur budaya dari beragam suku bangsa yang ada di Indonesia. Â Dari penelitian dan catatan sejarah yang ada, arsitektur masjid itu menggambarkan gabungan perpaduan gaya bangunan Eropa, Moor , Bali, sampai Tiongkok.
Itulah sebabnya Lingwa, sebagai perkumpulan non-profit dan non-politik yang merupakan wadah untuk membantu pelestarian dan pengembangan Kotatua Jakarta dan tempat bersejarah lainnya di Jakarta, menaruh perhatian pada keberadaan Masjid Angke. Pemugarannya sendiri dilakukan dengan biaya swadaya dari para anggota Lingwa, yang dibantuk donatur para sahabat Lingwa.
Upaya lainnya yang dilakukan adalah memperbaiki bagian atas Masjid Angke. Saat ini tengah dilakukan pengerokan list plank atap, pengerokan kuda-kuda, dan sekaligus merapikan genteng masjid tersebut. Bukan hanya itu. Saat ini, pihak Lingwa tengah memperbaiki pula tempat wudhu, yang dilanjutkan dengan pemasangan keramik di tempat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H