Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Prinsip dan Nilai Kepanduan Bantu Tercapainya Perdamaian Dunia

9 Oktober 2017   13:46 Diperbarui: 9 Oktober 2017   13:49 1481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila kita terus bergandengan tangan, saling membantu dan saling bersahabat seluas dunia, maka perdamaian dunia tidak mustahil dapat benar-benar terwujud. Hal itu dikatakan Ketua International Scout and Guide Fellowship (ISGF), Mida Rodrigues, yang berasal dari Portugal.

Mida mengatakan itu dalam jumpa pers menjelang pelaksanaan the 28th International Scout and Guide Fellowship (ISGF) World Conference yang diadakan di Hotel Inna Bali Beach, Sanur, Bali, 9-14 Oktober 2017. ISGF adalah organisasi tingkat dunia yang menaungi berbagai organisasi sejenis di banyak negara sebagai wadah bagi mereka yang pernah aktif di kepanduan dan masih tetap ingin hidup berdasarkan prinsip dan nilai-nilai kepanduan.

Prinsip dan nilai-nilai kepanduan itu memang membantu tercapainya dunia yang lebih baik dan perdamaian dunia, karena mempunyai semangat untuk selalu bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban terhadap TUHAN sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya, setia kepada negara, selalu siap menolong sesama hidup, ikut serta membangun masyarakat, dan selalu berusaha untuk hidup sehat secara jasmani dan rohani, serta bersikap moral yang positif.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hipprada), Prof. Dr. Haryono Suyono, dan Wakil Ketua Hipprada, Paulus Tjakrawan. Hipprada menjadi penyelenggara konferensi tingkat dunia tersebut, setelah Indonesia terpilih menjadi tuan rumah konferensi tingkat dunia yang diputuskan dalam konferensi sedunia ke-27 ISGF yang diadakan di Australia pada 2014. Hipprada sendiri telah menjadi anggota ISGF sejak 1976. Sementara ISGF berdiri di Luzern, Switzerland, pada 25 Oktober 1953. Sampai 1996, organisasi itu bernama the International Fellowship of Fomer Scouts and Guides (IFOFSAG). Baru kemudian diubah menjadi ISGF.

Baik ISGF maupun Hipprada memang menampung orang dewasa di atas 25 tahun, terutama mereka yang pernah menjadi anggota gerakan kepanduan di negara masing-masing, namun kini tidak aktif lagi. Walaupun demikian, sebagaimana juga Hipprada, organisasi itu terbuka bagi orang dewasa yang belum atau tidak sempat aktif di kepanduan pada masa mudanya, tetapi menyukai semangat kepanduan.

Konferensi kali ini antara akan membahas rencana tindak lanjut organisasi tersebut untuk masa bakti 2017-2020, dan sejumlah pembahasan untuk lebih meningkatkan peran dan partisipasi ISGF di masa mendatang. Tentu saja partisipasi ISGF untuk lebih berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia, melalui kegiatan sosial dan pemberdayaan masyarakat di segala tempat.

                                                                                                                          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun