Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Memang Taman Impian

27 Juni 2017   14:26 Diperbarui: 27 Juni 2017   14:39 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi mencatatkan ekspresi perasaan kita

dalam kebahagiaan juga kesedihan

dalam keramaian pun kesepian

dalam segala hal, di sini di sana

puisi adalah tentang ekspresi perasaan kita.

Jadi biarkan saja orang menulis puisi

meski tanpa rima, juga tanpa ritma

dan lagi tidak beraturan kacau balau

kata per kata ditulis turun naik

ke kiri kanan, seperti sebuah roller coaster

yang mengaduk-aduk isi perut kita

saat naik di Taman Impian Jaya Ancol.

Puisi memang taman impian

di sana kita bebas ungkapkan segalanya

senang, duka, dan segala impian

yang terlintas dalam benak kita,

tuliskan saja, tuliskan saja,

jadilah puisi.

Bintaro Sektor IX, 27 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun