Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Percakapan Tentang Catatan atau Puisi

26 Juni 2017   17:10 Diperbarui: 26 Juni 2017   17:43 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutulis huruf, kurangkum jadi kata lalu kalimat, berbaris-baris, berderet dari atas sampai ke bawah, jadi puisikah?

Catatan atau puisi? Begitu sergah diriku yang lain, kalau hanya berisi catatan-catatan kecil, tidak ada kiasan, bukan pula metafora, atau segala hal, biasa saja. Mudah ditebak.

Tapi haruskah puisi penuh dengan kiasan, tersembunyi di balik kata, tersirat harus diungkap, sementara yang jelas sudah, baris-baris tulisan hanya dianggap catatan?

Puisi seharusnya berisi permenungan, diriku yang lain bicara lagi, bukan hanya larik-larik berisi catatan apa yang terjadi di suatu masa di suatu tempat, terlalu datar.

Tapi haruskah puisi seluruhnya berisi kiasan dan metafora yang buat permenungan, tidak bisakah baris-baris tulisan yang ada dianggap puisi juga, meski biasa saja, hanya cerita dari suatu ketika di suatu lokasi, tentang nama-nama orang, tempat, dan tanggal bulan tahun.

Percakapan itu terus berlanjut, dalam diriku, satu dan yang lain, manakala baris-baris tulisanku memang banyak yang biasa saja, catatan tentang nama, tempat, dan waktu, bukan dan tak ada kiasan, metafora, apalagi segala hal yang rumit-rumit, tersirat di dalamnya, dan untuk membukanya, perlu permenungan, dalam-dalam.

Jadi, inikah hanya catatan atau bisa juga disebut puisi? Tak apa, marilah terus bercakap, sambil kuterus menulis, catatan atau puisi, terserah saja.

Jakarta, 26 Juni 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun