Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumah Dunia Sukses Selenggarakan Peringatan Hari Buku Sedunia

23 April 2017   20:38 Diperbarui: 24 April 2017   05:00 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penulis buku kumpulan puisi

Rumah Dunia yang terletak di Serang, Banten, sukses menyelenggarakan perayaan Hari Buku Sedunia  (World Book Day), selama tiga hari mulai 21 April 2017 sampai puncak acara pada 23 April 2017. Rumah Dunia yang didirikan sastrawan Gola Gong dan sejumlah penulis Banten, merupakan tempat untuk mengembangkan kegiatan di bidang kesusastraan, jurnalistik, film, teater, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya.

Tahun lalu, Rumah Dunia telah melaksanakan peringatan Hari Buku Sedunia juga dengan sukses. Saat itu, tercatat 53 buku berbagai genre diluncurkan bersamaan. Pada 2017 ini, jumlah buku yang diluncurkan bertambah banyak. Ada 64 buku bacaan yang diluncurkan bersamaan.

Selain itu, diadakan pula pengenalan tentang peliputan jurnalistik investigasi. Paparan mengenai hal ini disampaikan wartawan senior, Maman Suherman. Dihadiri oleh ratusan penulis dan penikmat buku bacaan dari berbagai kota, acara itu dimeriahkan pula dengan bahasan bagaimana meningkatkan semangat anti korupsi melalui publikasi-pubilkasi tertulis, termasuk melalui buku bacaan, baik fiksi maupun nonfiksi.

Pembacaaan puisi
Pembacaaan puisi
Sementara itu, para penulis yang bukunya diluncurkan pada Hari Buku Sedunia juga diberikan kesempatan untuk tampil memperkenalkan bukunya. Penulis kumpulan puisi “Kubayangkan Chairil Anwar” memanfaatkan kesempatan itu untuk membacakan puisi “Kubayangkan Chairil Anwar” yang menjadi judul buku tersebut.

Berikut teks lengkap kumpulan puisi itu:

Kubayangkan Chairil Anwar

Kubayangkan Chairil Anwar

masih hidup sampai kini

tua memang tapi sehat

lantaran rokok dan segala

tembakau sudah dia buang

juga botol-botol minuman keras itu,

jauh ke tempat sampah

yang tak ingin dikoreknya lagi.

Kubayangkan Chairil Anwar

masih hidup sama kini

kursi roda mungkin penyangganya

dalam rumah besar delapan kamar

sambil makan bubur dan

menyeruput teh hangat dicampur madu

murni tentunya, sudah kaya dia

royalti karyanya berkali lipat.

Kubayangkan Chairil Anwar

masih hidup sampai kini

di depan komputer dengan kacamata

terus menatap membaca karya

Sapardi Djoko Damono,

Ajip Rosidi, WS Rendra,

Sutardji Calzoum Bachri,

juga Yudhistira dan Noorca

yang keduanya Massardi,

sampai Nirwan Dewanto, Joko Pinurbo,

Dorothea Rosa Herliany,

pun Wiji Thukul yang entah

ke mana dan di mana sampai kini,

entah apa yang ada di pikiran tuanya,

akankah Chairil kagum, tak mengerti,

atau “no comment”.

Kubayangkan Chairil Anwar

masih hidup sampai kini

akan jugakah dia gunakan Facebook,

Twiiter, Path, Instagram, segala

rupa media sosial, atau justru

tak merasa perlu, cukup duduk

di kursi roda mendengar musik

dan nonton film hiburan ringan

menikmati royalti karya yang

terus berdatangan,

tak pernah habis.

Kubayangkan Chairil Anwar

masih hidup sampai kini,

sambil kuajak berbincang untuk

membuka misteri demi misteri

dalam puisi-puisinya

tentang nama

tentang kisah

tentang segala hal.

Bintaro Sektor IX, 18 Maret 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun