Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Masjid Angke Riwayatmu Dulu

7 Februari 2017   15:42 Diperbarui: 7 Februari 2017   18:57 1516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makam Syeh Liong Tan. (Foto: BDHS)
Makam Syeh Liong Tan. (Foto: BDHS)
Tak heran bila F de Haan menyebut bahwa atap bangunan Masjid Angke mirip dengan gaya bangunan Tionghoa. Bentuk atapnya melengkung ke bawah, sedangkan ujung atapnya melengkung ke atas.

Sementara ragam hias seperti yang terdapat pada pintu dan atap pintu masuk utama, Tjut Nyak Kusmiati menyebut bahwa ukiran-ukiran timbul berbentuk sulur-sulur gelung dengan untaian bunga dan daun-daunan, seperti dikatakan F de Haan merupakan pola hias Bali yang telah mendapat pengaruh Belanda. Pola hias semacam itu juga dapat ditemukan pada pintu-pintu bangunan masa Belanda di kawasan Kotatua Jakarta, termasuk di bekas Gedung Arsip Nasional di Jalan Gajah Mada, Jakarta Barat.

Semuanya itu menunjukkan betapa kayanya ciri khas bangunan Masjid Angke. Benar-benar suatu contoh “kuali peleburan” dari berbagai budaya yang ada di Jakarta, Tionghoa, Arab, Belanda, Moor, Bali, dan masih banyak lagi.

Itulah yang menyebabkan Lingwa bertekad menyelamatkan keberadaan Masjid Angke. Semoga upaya ini terealisasi dengan baik, dan Jakarta tetap mempunyai bukti sejarah betapa kota ini sebagai melting pot yang menghasilkan karya-karya indah, termasuk bangunan Masjid Angke yang bersejarah itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun