Akhirnya Pak Bagyo mengambil keputusan, saya disuruh pulang dan menyelesaikan skripsi saya. “Kalau belum selesai, jangan masuk,” tegasnya.
Saya terperangah, tetapi mengikuti sarannya. Untungnya, selama tidak masuk pun, pihak perusahaan tetap menggaji saya. Hampir dua bulan saya mengebut menyelesaikan skripsi, sehingga tepat pada akhir tahun, yaitu pada 31 Desember 1985, saya berhasil lulus ujian dengan skripsi saya yang berjudul “Nagarakrtagama Sebuah Tinjauan Jurnalistik”.
Tak pelak dalam kata pengantar skripsi saya, ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Subagyo Pr., Pemimpin Redaksi Harian Sinar Harapan, yang terus mendorong penyelesaian kuliah saya. Kini, Pak Bagyo telah pergi. Namun kenangan pada beliau tak bakal hilang. Selamat jalan Pak Bagyo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H