Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

"Cosplay", Bermain-main dengan Kostum yang Tumbuhkan Industri Kreatif

12 November 2016   14:59 Diperbarui: 13 November 2016   03:34 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menata rias wajah dan tubuh juga merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan para (dokumentasi pribadi)

Keterampilan anak-anak muda Indonesia dalam aktivitas cosplay bukan hanya di dalam negeri. Tak sedikit yang pernah tampil di luar negeri. Bahkan, mereka pun beberapa kali memenangkan penghargaan dalam kompetisi cosplay di luar negeri. Seperti dalam acara World Cosplay Summit yang baru-baru ini digelar di Nagoya, Jepang.

Dua cosplayer Indonesia, Rian Cahyadi dan Marchella, meraih penghargaan bergengsi dalam acara yang disebut-sebut “kejuaraan dunia” cosplay tersebut. Padahal selain Indonesia dan tuan rumah Jepang, banyak negara lain yang mengirimkan cosplayer-nya ke ajang tingkat dunia tersebut. Setidaknya ada 30 negara, termasuk negara-negara “terkemuka” dalam aktivitas bermain-main dengan kostum itu seperti AS, Tiongkok, Inggris, Hong Kong, Australia, dan banyak lagi.

Selain di Jepang, cosplayer Indonesia telah pula memenangkan penghargaan di Australia, Singapura, dan beberapa negara lainnya. Budaya pop yang disukai generasi muda Indonesia terbukti menghasilkan prestasi yang cukup membanggakan dan membawa nama Indonesia menjadi lebih terkenal di mancanegara, terutama di kalangan kaum muda dunia.

Mengasah Keterampilan

Menata rias wajah dan tubuh juga merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan para (dokumentasi pribadi)
Menata rias wajah dan tubuh juga merupakan keterampilan yang perlu dikembangkan para (dokumentasi pribadi)
Walaupun aktivitas itu sering disebut hanya bermain-main dengan kostum, namun justru selama berproses itulah mereka mengasah keterampilan masing-masing. Mulai dari keterampilan membuat sendiri atau memodifikasi kostum dan aksesoris yang sudah ada, menata rias wajah dan tubuh sesuai karakter yang diinginkan, sampai keterampilan seni panggung agar dapat menghayati peran sesuai kostum yang digunakan.

Sejumlah cosplayer bahkan berlatih khusus aksi panggung, seni bela diri, tarian, dan sebagainya, agar tampil mirip dengan yang dibayangkan orang banyak, sesuai dengan tokoh dalam cerita bergambar atau film yang ada. Mereka juga berlatih berbicara disesuaikan dengan tokoh yang diperankan, mulai dari penggunaan bahasa asing bahkan bahasa luar angkasa seperti tokoh-tokoh berbahasa Vulcan atau Klingon dari film Star Trek, sampai mengucapkan dialek dengan logat atau gaya bertutur yang mirip dengan tokoh yang diperankan.

Figurine-figurine sejumlah tokoh komik. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Figurine-figurine sejumlah tokoh komik. (Foto: R. Andi Widjanarko, ISJ)
Kegiatan tersebut jelas merupakan kegiatan positif dalam menumbuhkembangkan keterampilan, kreativitas, dan sikap persaudaraan antarcosplayer di Tanah Air. Walaupun harus diakui ada sejumlah cosplayer yang terkadang bersaing sampai saling berusaha “menjatuhkan” lawan, namun pada umumnya cosplayer-cosplayer Indonesia merupakan satu komunitas yang saling mendukung dan berusaha bersama-sama membangkitkan minat masyarakat luas pada aktivitas tersebut.

Aktivitas (dokumentasi pribadi)
Aktivitas (dokumentasi pribadi)
Suatu upaya mengisi waktu luang dengan kegiatan positif yang bila dikembangkan dengan baik, bukan tak mungkin akan menumbuhkan pula industri dalam negeri. Mulai dari industri pengerjaan kostum-kostum, aksesoris, tata rias, aktivitas event organizer yang menyelenggarakan acara-acara itu, sampai industri lain yang mendukung, seperti industri makanan dan minuman. Termasuk pula industri komik dan film yang terkait dengan kisah-kisah yang diperankan para cosplayer itu dan industri pembuatan figurine atau patung dan boneka-boneka dari tokoh-tokoh yang banyak ditiru para cosplayer.

Jadi bila Badan Ekonomi Kreatif bentukan Pemerintah RI yang saat ini dipimpin Triawan Munaf mencari-cari program yang akan dijalankan, tak salah bila melirik pula aktivitas para cosplayer ini. Kegiatan yang menumbuhkan banyak industri kreatif di dalam negeri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun