Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Politik

Donald Trump, 9/11, dan 11/9

9 November 2016   16:26 Diperbarui: 9 November 2016   16:32 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Donald Trump baru saja memenangkan Pemilihan Presiden  (Pilpres) AS. Di dalam negeri, mungkin dia disambut gembira oleh para pendukungnya. Terutama warga AS yang sudah mulai trauma dan ketakutan dengan terorisme, janji Trump untuk menghabisi terorisme disambut gembira. Demikian pula penduduk AS yang mulai terdesak dari sisi pekerjaan karena keterampilan kaum pendatang, senang dengan janji Trump untuk membatasi pendatang masuk ke negeri “Paman Sam” itu.

Bahkan ada yang coba menghubung-hubungkan peristiwa 9/11 – 11 September 2001 sewaktu teroris menabrakkan pesawat di menara kembar WTC New York dan beberapa tempat lain di AS – serta 11/9, tanggal 9 September selesainya penghitungan suara Pilpres AS. Ketakutan teroris pada 9/11 membuat pada 11/9 warga AS memilih Trump yang janji akan menghabisi para teroris. Meski pun sebenarnya angka itu agak dipaksakan, karena biar bagaimana pun di AS tanggal resmi Pilpres adalah 11/8 atau 8 November dan bukannya 11/9 atau 9 November.

Namun di luar AS, kemenangan Trump disambut dingin bahkan kekecewaan banyak orang. Mereka mengkhawatirkan janji dan omongan Trump yang terkesan keras. Ingin membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko untuk membatasi orang Meksiko dan orang-orang Amerika Latin serta Selatan, masuk ke AS.

Demikian pula, pernyataan keras Trump terhadap pemeluk agama Islam, yang sampai beredar kabar bahwa warga Muslim akan ditandai dengan kartu khusus. Meski pun kemudian ada juga bantahan mengenai hal ini, yang mengatakan itu hanya isu dan dibesar-besarkan pihak lawan serta mereka yang tidak suka dengan Trump.

Beredar kabar pula bahwa Trump tidak suka dengan Timur Tengah, khususnya jazirah Arab. Ini pun membuat khawatir para pendatang dari Timur Tengah yang jumlahnya tidak sedikit di AS. Tapi benarkah ini semua?

Bagi saya pribadi, sekeras apa pun pernyataan Trump, dia tetap tak bisa seenaknya membuat keputusan. Memang benar, sebagai Presiden dia adalah “Commander in Chief”. Tetapi Presiden tidak bisa seenaknya membuat program, tanpa didukung oleh DPR dan Senat. Contohnya, Presiden Obama yang beberapa kali programnya terganjal oleh DPR dan Senat di sana.

Saya berpikir – mudah-mudahan benar – pihak DPR dan Senat tentu tidak akan membiarkan keputusan-keputusan dan program Trump sebagai Presiden AS akan seenaknya, sehingga membuat AS menjadi negara yang tak disukai secara internasional. Pihak DPR dan Senat pasti akan berusaha menjadi penyeimbang dalam kehidupan berkenegaraan di AS.

Di samping itu, bukan tidak mungkin pernyataan-pernyataan keras dan berkesan rasis dari Trump sewaktu kampanye pemilihan Presiden AS, hanya sekadar strategi atau cara menarik perhatian warga di sana. Terbukti memang Trump menjadi perhatian dan hampir tak ada satu kalimat pun darinya yang tak diliput media massa maupun dibahas masyarakat luas di AS di media sosial. Secara tak langsung ini menjadi promosi dan publikasi juga bagi dirinya.

Pada akhirnya, kita tentu berharap pula bahwa Trump akan dikelilingi oleh orang-orang yang benar-benar berpengalaman dan mempunyai pandangan luas serta toleransi terhadap semua. Semoga TUHAN memberkati Amerika dan dunia, may GOD bless America and the world.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun