Saya tidak menghadiri pertemuan dengan Ketua Kwarnas, kalau tidak salah saat itu karena ada tugas peliputan kegiatan arkeologi di luar kota. Tapi hasil akhirnya, semua calon anggota DKN yang telah berusia di atas 23 tahun, dicoret dan digantikan dengan yang lain.
Kembali ke Munas Gerakan Pramuka 1983 di Kaltim, hal yang masih saya ingat dari pidato Presiden Soeharto selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) Gerakan Pramuka adalah tentang semangat perjuangan dan patriotisme, yang harus terus ditumbuhkembangkan di kalangan generasi muda.
Papan nama Ka Mabinas (Presiden Soeharto) dan Ka Mabinari (Sri Sultan Hamengku Buwono IX) yang pernah digunakan di Munas Gerakan Pramuka 1983 di Kalimantan Timur. (Foto: ISJ)
Paling tidak itulah sebagian kenang-kenangan saya di tahun 1983 dari Kaltim. Kenangan yang kini dibangkitkan kembali lewat benda-benda bersejarah yang kami temukan kembali di reruntuhan Gudang Kempa
Buperta Cibubur. Ada badge-badge dari Perkemahan Bakti Pramuka 1983 di Gunung Kelua, Samarinda. Namun yang juga mengharukan, karena bersama Andi Widjanarko, saya menemukan kembali papan-papan nama yang pernah diletakkan di meja-meja dalam acara Munas Gerakan Pramuka 1983.
Termasuk papan nama dari Ketua Mabinas (Ka Mabinas) yang pernah dipasang di meja Presiden Soeharto dan papan nama Ketua Mabinas Harian (Ka Mabinari) yang ketika itu dijabat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Ada lagi papan-papan nama lainnya yang kami temukan. Sayangnya sebagian besar sudah hancur termakan usia.
Papan nama yang dipasang di meja perwakilan Satuan Karya Pramuka. (Foto: ISJ)
Walaupun demikian, kami merasa beruntung bisa menyelamatkan sebagian dari antaranya. Semoga saja kelak bila
Museum Pramuka terwujud, benda-benda bersejarah itu dapat kembali ditampilkan secara layak.
Foto-foto: R. Andi Widjanarko, ISJ #003
Lihat Humaniora Selengkapnya