Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Perwira-perwira Star Trek Berkumpul di Yogya

26 April 2015   22:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_362907" align="aligncenter" width="560" caption="Sebagian perwira Starfleet yang bertandang ke Yogyakarta. (Foto: koleksi Indo Star Trek)"][/caption]

Selama dua hari, 25 dan 26 April 2015, para perwira Star Trek dari pesawat ruang angkasa USS Enterprise berkumpul di Yogyakarta. Menggunakan beragam kostum perwira Star Trek, mereka kembali bereuni sambil melaksanakan Starfleet Academy, pendidikan yang harus mereka jalani sebelum menjadi perwira Star Trek.

Bagi yang belum paham, Star Trek adalah kisah fiksi ilmiah yang diciptakan oleh Gene Roddenberry yang mulai ditampilkan sebagai tayangan film seri dari stasiun televisi NBC, Amerika Serikat, pada 1966. Secara umum, ceritanya bertutur mengenai kejadian di masa 200 tahun dari sekarang, dengan adanya sebuah armada bintang bernama Starfleet sebagai perwakilan kehidupan manusia yang bersama-sama dengan United Federation of Planets yakni kumpulan beragam spesies dari planet-planet lain di luar bumi yang berusaha hidup harmonis dan mengembangkan kemajuan untuk kepentingan bersama. Pesawat luar angkasanya yang paling terkenal bernama USS Enterprise.

Walaupun awalnya hanya kisah fiksi ilmiah yang ditayangkan sebagai film seri televisi, namun belakangan berkembang menjadi kisah-kisah dalam layar lebar, novel, cerita bergambar, bahkan animasi. Penggemarnya – yang disebut Trekkie atau Trekker – bukan hanya ada di Amerika Serikat tempat kisah itu berawal, tetapi meluas ke seluruh dunia. Termasuk di Indonesia.

Masyarakat Indonesia umumnya pertama kali mulai mengenal Star Trek ketika TVRI mulai menayangkan film seri pada 1974. Setelah TVRI, beberapa stasiun televisi swasta juga ikut menayangkannya. Hal ini menyebabkan Star Trek semakin dikenal di Indonesia. Kini para penggemarnya sudah banyak, bahkan membentuk komunitas yang diberi nama Indonesian Star Trek Community atau disingkat Indo Star Trek.

Mereka inilah yang berkumpul di Yogyakarta, sekaligus memperingati First Contact atau pertemuan pertama secara fisik para anggota Indo Star Trek. Acara puncaknya diadakan di Athaya Guesthouse, yang dimiliki seorang Trekkie dari Yogyakarta. Sejumlah anggota komunitas Indo Star Trek dari Jakarta dan Bandung, ikut datang ke acara tersebut.

Pada Starfleet Academy yang sudah ke-10 kalinya diadakan – sebagian besar di Jakarta – dibahas berbagai materi yang cukup menarik. Commander Satya Dharma, tuan rumah acara, menyampaikan materi mengenai cara merakit pesawat-pesawat dalam kisah Star Trek yang miniaturnya dijual dalam bentuk kit dan harus dirakit sendiri.

Sementara Commander Adhika mengajak peserta pertemuan untuk lebih mengenal permainan boardgame dari Star Trek. Selanjutnya, Commander Ismanto Hadi Saputro memaparkan gagasannya untuk membuat buku semacam tribute to Mr. Spock. Seperti diketahui, pemeran Mr. Spock yang paling terkenal, aktor kawakan Leonard Nimoy, meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Di akhir acara, Captain Kirdi Putra mengungkapkan bahwa apa yang ditayangkan dalam film-film Star Trek kini sudah banyak yang menjadi kenyataan. Mulai dari gadget yang ketika tahun 1960-an dan 1970-an masih berupa imajinasi para awak pembuat film Star Trek dan ternyata kini sudah benar-benar ada, sampai telepati yang dilakukan ras Betazoid dalam film tersebut. Sistem telepati itu kini bahkan bisa dimanfaatkan untuk menangani beberapa masalah kesehatan.

[caption id="attachment_362908" align="aligncenter" width="518" caption="Anggota komunitas Indo Star Trek berfoto bersama seusai Starfleet Academy di Yogyakarta. (Foto: koleksi Indo Star Trek)"]

1430063662263689193
1430063662263689193
[/caption]

Seusai Starfleet Academy, acara dilanjutkan dengan acara santai. Menikmati kuliner dan mengunjungi sejumlah objek wisata di Yogyakarta. Para Trekkie yang berasal dari Jakarta dan Bandung tentu saja tak mau melewatkan kesempatan berkunjung ke Yogyakarta yang indah dengan berwisata ke berbagai tempat.

Dan yang pasti di mana pun para Trekkie bertemu, tentu mereka tak melupakan salam yang pertama kali dipopulerkan oleh Mr. Spock, “Live long and prosper!” (panjang usia dan sejahtera).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun