Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengungkap Kebodohan Sendiri Agar Orang Lain Tidak Terjerumus

18 Januari 2025   05:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:43 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://mamikos.com/info/aplikasi-trading-online-gnr/ 

Mengungkap Kebodohon Sendiri Agar Orang Lain Tidak Terjerumus

Oleh : Bert Toar Polii

Setelah berpikir cukup lama akhirnya tukang bridge memilih untuk mempermalukan diri sendiri dengan mengungkap kebodohan yang dilakukan dua tiga bulan terakhir ini.

Sebab dengan mengungkap ini jelas akan terlihat betapa bodohnya tukang bridge dan mungkin juga akan beresiko diserang oleh lawan yang menurut tukang bridge mereka punya jaringan dan keahlian di dunia IT.

Namun dibandingkan dengan kemungkinan akan banyak orang terjerat akibat kebodohan seperti yang tukang bridge lakukan bisa terhindar, tukang bridge lebih memilih yang ini.

Sebab ketika berselancar di internet ternyata cukup banyak yang jadi korban. Tapi umumnya mereka tidak mau mengungkapkan dengan berbagi alasan. Ada yang malu, takut dan berbagai alasan lain.

Komentar pedas, seperti orang pintar, jago bridge kok bisa tertipu pasti akan muncul dan memang pantas diterima. Tapi tidak apa-apa dibanding ada orang yang membaca tulisan ini dan terhindar dari kerugian seperti yang tukang bridge alami.

Awalnya tukang bridge dihubungi oleh Dina Handoyo yang mengaku asisten dari Prof. Bagus Santoso yang memberikan kuliah gratis tentang dunia keuangan menyangkut perdagangan saham, emas dan kripto.

Tertarik untuk mengetahui ini yang ikutlah masuk ke WA Group asuhan Prof. Bagus Santoso. Awalnya hanya iseng ikutin kemudian karena apa yang disajikan menarik akhirnya ada tawaran untuk ikut traiding Crypto Currency melalui exchange yang ditunjukan oleh mereka yaitu SYIPC menurut versi mereka.

Awalnya berselancar di internet untuk mengetahui exchange ini dan ternyata bagus karena ada juga di Kompasiana.  https://www.kompasiana.com/syipc/6707912a34777c32516cf272/bursa-syipc-kantor-keluarga-global-melipatgandakan-investasi-di-kripto-peluang-pasar-baru-telah-tiba  

Beberapa situs lain juga menulis kehandalan exchange ini, tidak ada berita negative. Tapi ternyata SYIPC itu bisa ada yang benar dan ada yang mencopy sehingga mirip dan  yang saya ikuti itu yang melakukan penipuan. Hanya saja memang sulit melacaknya.

Akhirnya masuklah dan mendaftar kemudian ikut traiding dan berjalan normal ada kalah ada menangnya.

Selanjutnya muncul Initial Coin Offering (ICO) ya seperti IPO Kalau disaham. Yang pertama  ISNT saya belum ikut karena masih kurang jelas. Ini dimulai 26 Nopember 2024.

Saya ikut yang kedua pada yaitu EORT yang dimulai pada tanggal 1 Desember. Hebatnya ICO EORT berlangsung hingga tanggal 13 Desember 2024 dan listing pada tanggal 14 Desember 2024.

Sementara itu exchange mengadakan promo Natal dan Tahun Baru dimulai 10 Desember hingga 10 Januari 2025.

Karena ada promo ini maka penarikan uang ditutup selama promo. Akibatnya keuntungan yang diraih dari ICO EORT tidak bisa ditarik, Ketika tukang bridge mencoba menarik dana keuntungan ternyata sudah tidak bisa sejak tanggal 10 Desember. Alasannya cukup masuk akal, untuk mencegah adanya penyalahgunaan seperti penyetoran dan penarikan dana secara berulang demi mendapatkan bonus.

Nah bodohnya tukang bridge saat ICO EORT ditawarkan pinjaman untuk mengantri membeli koin EORT. Pinjaman Sepertinya tidak masuk akal 60.000 USDT tapi karena sudah terbius ketika ditawarkan hanya bertanya saya tidak punya uang untuk membayarnya.

Jawabannya, anda tidak perlu membayar hanya membayar jika menang undian. Dasar sudah terbius akal sehat jadi tertutup dan menerima. Akhirnya setelah diundi dapat sejumlah coin yang cukup besar. Karena dapat tentu saja harus membayar. Akhirnya bisa beli 50.000 coin karena dijual 1,2 USDT. Setelah diundi berhasil mendapatkan alokasi 5560 coin sehingga harus membayar 6672 USDT yang setara Rp. 106.000.866

Karena sudah percaya dengan susah payah termasuk pinjam kesana kemari akhirnya mampu dibayar.

Pada saat ini ada beberapa teman yang sudah mengingatkan bahwa ini ada kemungkinan penipuan. Namun dasar otak sudah tidak berjalan normal apalagi pelajaran dari Prof Bagus Santoso di group sangat meyakinkan serta manager SYIPC versi mereka  yang menangani saya Scot Boyle sangat rajin setiap hari melaporkan kondisi bursa membuat peringatan teman-teman yang baik hati ini diabaikan.

Selanjutnya karena dana sudah tidak bisa ditarik akibatnya ikut ICO yang kedua BTHUB dan otomatis menghasilkan hasil yang besar sekali.

Tentu saja kegembiraan muncul karena akan berhasil mendapatkan hasil yang luar biasa besarnya. Seharusnya hal ini sudah diluar batas kewajaran. Tapi karena di group WA begitu banyak yang senang atas hasil yang diraih membuat kewaspadaan menjadi luntur.

Ternyata sebagian besar anggota group adalah komplotan mereka yang menggunakan nomor yang sama dari nomor berawal 0895,96 atau 97 yang ketika dilacak itu tidak terdaftar dan tidak bisa dihubungi. Malah diingatkan untuk berhati-hati jika berhubungan dengan nomor awal seperti ini.

Selanjutnya ketika pada tanggal 13 Januari 2025 dana akan ditarik munculah pemberitahuan karena exchange meminta Securities and Exchange Commision (SEC) sehingga untuk sementara anggota dari Indonesia harus mentransfer uang lagi untuk membuktikan dana yang dikirimkan selama ini bukan hasil dari dana illegal.

Tentu saja tukang bridge bertanya kenapa tidak dipotong langsung dari account. Jawabannya uang kiriman ini bukan biaya hanya untuk pembuktian sehingga jika tidak terbukti bersalah akan dikembalikan.

Ya akhirnya dengan susah payah kembali dikumpulkan sekitar 95 juta lebih sedikit dan dikirimkan. Memang benar uang tersebut masuk di account sendiri sebagai milik kita.

Ketika sudah senang akan menerima uang karena tidak terlibat kasus pencucian uang, muncul permintaan lagi untuk membayar pajak penghasilan.

Disini tukang bridge mulai curiga karena cukup besar sekitar Rp. 387 juta. Selain sudah tidak mampu membayar otak juga mulai berjalan apalagi dua adik yang sudah mengingatkan lama mulai ngotot ini tidak benar.

Ternyata di group WA ada beberapa orang yang bernasib sama menghubungi tukang bridge. Karena tukang bridge posting di group agar yang belum berhasil mencairkan dana bisa dibantu oleh teman-teman yang mengumukan sudah bisa mencairkan dana. Termasuk Prof. Bagus Santoso yang mengatakan ia sudah bebas finansial dan ingin agar anggota group bersatu. Ternyata tidak ada yang menggubris karena yang melaporkan sudah terima itu kelompoknya Prof. Bagus Susanto.

Dihubungi secara japri tidak dijawab. Selanjutnya tambah yakin ketika ada teman yang mengirimkan link ini : https://www.facebook.com/denggols.denggols

Disini dibongkar tentang kejahatan ini. Ternyata foto yang digunakan Prof. Bagus Santoso itu foto orang lain. Selain itu ternyata ada beberapa group WA yang diasuh Prof ini dimana ceritanya sama. Di group yang saya ikuti akan mendirikan Akademi Nissouda yang akan dibuka 25 Januari 2025 dan di group lain namanya menjadi Setiawan Santoso dengan Akademi Horison. Selain itu masih banyak nama lain yang digunakan tapi semuanya berakhir Santoso.

Akhirnya tukang bridge memutuskan untuk tidak membayar pajak yang diminta dan merelakan semua kerugian yang diderita, membuat tukang bridge harus mulai dari nol lagi.

Sepertinya setelah ini ditutup hari ini mereka akan berpindah mengajak traiding ke exchange lain, yaitu yang ditawarkan CME yang menurutnya sudah beroperasi sejak 2017. CME itu bisa saja ada yang benar tapi hati-hati karena kemungkinan ada yang copy dan membuatnya persis sama sehingga kita bisa terjebak.

Lucunya dia tidak menawarkan exchange dari Indonesia yang justru sudah resmi dan saat ini sudah ditangani oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Semoga kebodohan tukang bridge dapat membuka mata yang membaca tulisan ini agar mampu menyadarkan kalian untuk lebih berhati-hati jika menemukan pola penipuan yang mirip seperti ini.

Atau jika ada dari pihak yang berwenang membaca bisa menyelidiki kasus ini sehingga masyarakat bisa terhindar dari penipuan seperti ini.

Mungkin juga ada teman-teman yang bergerak di media bisa membantu memviralkan kasus ini sehingga lebih banyak yang bisa tahu dan terhindar menjadi korban.

Semoga lebih banyak orang yang membaca tulisan ini sehingga terhindar dari penipuan seperti ini.

Ada kasus yang mirip juga disini :  https://news.detik.com/berita/d-5780888/saya-tertipu-investasi-kripto-palsu-ke-mana-harus-mengadu

Tukang bridge sudah siap menerima berbagai kemungkinan resiko akibat tulisan ini. Semoga bermanfaat. Jika masih ingin traiding online gunakan exchange dari Indonesia yang sudah diakui OJK,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun