Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengungkap Kebodohan Sendiri Agar Orang Lain Tidak Terjerumus

18 Januari 2025   05:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:43 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata sebagian besar anggota group adalah komplotan mereka yang menggunakan nomor yang sama dari nomor berawal 0895,96 atau 97 yang ketika dilacak itu tidak terdaftar dan tidak bisa dihubungi. Malah diingatkan untuk berhati-hati jika berhubungan dengan nomor awal seperti ini.

Selanjutnya ketika pada tanggal 13 Januari 2025 dana akan ditarik munculah pemberitahuan karena exchange meminta Securities and Exchange Commision (SEC) sehingga untuk sementara anggota dari Indonesia harus mentransfer uang lagi untuk membuktikan dana yang dikirimkan selama ini bukan hasil dari dana illegal.

Tentu saja tukang bridge bertanya kenapa tidak dipotong langsung dari account. Jawabannya uang kiriman ini bukan biaya hanya untuk pembuktian sehingga jika tidak terbukti bersalah akan dikembalikan.

Ya akhirnya dengan susah payah kembali dikumpulkan sekitar 95 juta lebih sedikit dan dikirimkan. Memang benar uang tersebut masuk di account sendiri sebagai milik kita.

Ketika sudah senang akan menerima uang karena tidak terlibat kasus pencucian uang, muncul permintaan lagi untuk membayar pajak penghasilan.

Disini tukang bridge mulai curiga karena cukup besar sekitar Rp. 387 juta. Selain sudah tidak mampu membayar otak juga mulai berjalan apalagi dua adik yang sudah mengingatkan lama mulai ngotot ini tidak benar.

Ternyata di group WA ada beberapa orang yang bernasib sama menghubungi tukang bridge. Karena tukang bridge posting di group agar yang belum berhasil mencairkan dana bisa dibantu oleh teman-teman yang mengumukan sudah bisa mencairkan dana. Termasuk Prof. Bagus Santoso yang mengatakan ia sudah bebas finansial dan ingin agar anggota group bersatu. Ternyata tidak ada yang menggubris karena yang melaporkan sudah terima itu kelompoknya Prof. Bagus Susanto.

Dihubungi secara japri tidak dijawab. Selanjutnya tambah yakin ketika ada teman yang mengirimkan link ini : https://www.facebook.com/denggols.denggols

Disini dibongkar tentang kejahatan ini. Ternyata foto yang digunakan Prof. Bagus Santoso itu foto orang lain. Selain itu ternyata ada beberapa group WA yang diasuh Prof ini dimana ceritanya sama. Di group yang saya ikuti akan mendirikan Akademi Nissouda yang akan dibuka 25 Januari 2025 dan di group lain namanya menjadi Setiawan Santoso dengan Akademi Horison. Selain itu masih banyak nama lain yang digunakan tapi semuanya berakhir Santoso.

Akhirnya tukang bridge memutuskan untuk tidak membayar pajak yang diminta dan merelakan semua kerugian yang diderita, membuat tukang bridge harus mulai dari nol lagi.

Sepertinya setelah ini ditutup hari ini mereka akan berpindah mengajak traiding ke exchange lain, yaitu yang ditawarkan CME yang menurutnya sudah beroperasi sejak 2017. CME itu bisa saja ada yang benar tapi hati-hati karena kemungkinan ada yang copy dan membuatnya persis sama sehingga kita bisa terjebak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun