Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Bagaimana Sebaiknya Model Kejurnas Bridge Kedepan

29 November 2024   09:21 Diperbarui: 29 November 2024   09:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sidoardjo 2017. Sumber : Koleksi Pribadi

Bagimana Sebaiknya Model Kejurnas Bridge Kedepan?

Oleh : Bert Toar Polii

Sejak pandemi covid 19 sampai saat ini praktis Kejurnas Bridge tidak terselenggara kecuali Solo 2022 dan PRA-PON Palembang 2023.

Padahal biasanya ada penyelenggaraan Kejurnas Bridge Antar Gabungan dan Antar Propinsi serta Antar Klub.

Ide penulis yang disampikan di Kejurnas Bridge Lubuk Linggau 2016 untuk menggabungkan Kejurnas Bridge Antar Gabungan, Provinsi dan Antar Klub disetujui malah digabung dengan Kejurnas Bridge Pelajar dan Mahasiswa tahun 2017 di Sidoardjo.

Semua mengakui bahwa inilah Kejurnas Bridge Terbesar sepanjang sejarah Gabsi.

Problem untuk mengulang kembali Sidoardjo 2017 terkendala karena tidak banyak kota yang punya fasilitas tempat pertandingan sebesar di Sidoardjo.

Mengingat hal diatas, sebaiknya untuk Kejurnas Bridge kedepan dirubah konsepnya serta mengurangi hari pertandingan demi penghematan biaya baik penyelenggara maupun peserta.

World Bridge Federation telah mendahului dengan  merubah jadwal Kejuaraan Dunia Bermuda Bowl, Venice Cup, d'Orsi Cup dan Wuhan Cup dengan mengurangi 2 hari pertandingan. Jadwal biasanya babak penyisihan 8 hari @ 3 session per hari karena sesuai aturan diikuti 24 negara pemenang zone sesuai quota. Babak penyisihan bermain setengah kompetisi. Final diadakan 6 hari termasuk transnational event. Sekarang jadwalnya menjadi 6-6 dengan resiko bermain 4 session sehari babak penyisihan kecuali hari terakhir, Ini untuk mengurangi biaya peserta.

Meniru ini, penulis mengusulkan agar Kejurnas Bridge baik Antar Kabupaten/Kota dan Antar Klub dijadikan satu saja. Hanya saja Antar Klub dirubah menjadi Indonesia Open sehingga peserta dari luar negeri bisa ikut.

Kejurnas Antar Kabupaten/Kota dan Propinsi diselenggarakan secara bersamaan tapi tidak ada lagi yang diwakili 2 tim. Semua baik Kabupaten/Kota dan Propinsi hanya boleh mengirimkan 1 tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun