Komunitas Bridge Mampang Kembali Gelar TurnamenÂ
Oleh : Bert Toar Polii
Masyarakat bridge Jabotabek dan sekitarnya kembali dibuat gembira ketika Komunitas Bridge Mampang dibawah pimpinan Didi Andries kembali menggelar turnamen bridge sehari kombinasi pasangan dan team.
Turnamen bridge model ini memang telah menjadi ciri khas Komunitas Bridge Mampang. Sayang sekali, turnamen yang biasa digelar sebulan sekali sempat terhenti akibat animo peserta yang agak berkurang terutama karena pengaruh pandemic covid-19 dan maraknya turnamen bridge.
Pada bulan Oktober ini setelah selesai MBH Cup memang Kalender turnamen bridge lagi sepi dan akan ramai lagi pertengahan Nopember ini diawali Festival Bridge Batu Malang disusul Minangkabau Open Bridge Tournament Padang dan Tugu Muda Cup Semarang.
Jadi memang tepat sekali pilihan dari Didi Andries untuk menggelar kembali event ini ditengah kehausan para pemain untuk kembali bertanding bridge.
Model pertandingan dimana para pemain akan bermain seperti pertandingan pasangan dimana para pemain akan berpindah meja dan mendapat lawan berbeda tapi perhitungannya seperti bermain team.
Atau dengan kata lain pemain dar satu tim tidak akan saling berhadapam.
Mengingat waktu maka peserta dibatasi 12 tim sehingga setiap pasangan bisa memainkan 33 papan atau 11 kali 3 papan setiap session.
Dengan sistim ini maka dapat dihasilkan siapa pasangan terbaik atau yang memperoleh skor tertinggi. Istilah teknisnya butler.