Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sekilas Tentang Kopi Gayo di Takengon

18 September 2024   06:35 Diperbarui: 18 September 2024   06:39 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : aceh.tribunnews.com

Sekilas Tentang Kopi Gayo di Takengon

Oleh : Bert Toar Polii

Seorang kawan pemain bridge di WAG Senior Bridge Indonesia menulis : Terimakasih bro bert.

Kapan tulis artikel ttg wisata di Ach khususnya Takngon

Mengenai :Alam,Budaya/ tradisi,Sejarah,Kuliner,Legenda dan  Atlet nasional yang asal takengon/ Aceh.

Sebuah permintaan yang cukup sulit karena jelas pengetahuan saya tentang Takengon sangat terbatas.

Tapi ada satu hal yang menggelitik sehingga tergerak untuk menulis tentang kopi Gayo yang sudah mendunia.

Ini juga setelah selama di Takengon sejak 29 Agustus, saya telah menikmati berbagai macam rasa kopi gayo dan memang terasa berbeda. Apalagi setelah menikmati Kopi luwak gayo yang merupakan kopi yang berasal dari biji kopi arabika yang dipanen dari feses luwak yang hidup di alam liar di daerah Gayo, Aceh.

Apa yang saya rasakan ternyata juga didukung oleh Jaury Sakkung pemain asal Sulawesi Tengah ketika kami berbincang-bincang dengan barista di caf coffee Renggali Hotel sambil menikmati kopi yang disajikan olehnya.

Menurut Jaury walaupun dia adalah penggemar berat kopi yang diminumnya setiap hari dengan minimal 3 gelas sehari, ia baru merasakan nikmat kopi sebenarnya.

Untuk itu telah memesan berbagai macam jenis kopi untuk dikirimkan ke Palu karena saking nikmatnya ia rajin menulis dan mengirimkan foto tentang jenis kopi yang diminumnya di medsos.

Akibatnya banyak teman-temannya yang ingin mencoba dan minta dibawain kopi gayo.

Melalui bantuan paman Google inilah sekilas tentang kopi gayo :

Bagi orang Gayo Takengon, kopi berarti peningkatan taraf hidup dan kelangsungan penghidupan. Adapun kebun kopi adalah permata, tabungan seumur hidup,

Mengapa?  Karena Kopi Gayo merupakan salah satu kopi termahal dan paling berkualitas di dunia. Hal ini karena keunikan dan cita rasa Kopi Gayo yang terasa sangat pas di lidah.

Kenikmatan Kopi Gayo dimulai dari rasanya yang kuat dan berkarakter. Kopi Gayo memiliki rasa yang tidak pahit dan memiliki keasaman yang rendah dan memiliki sedikit sentuhan rasa manis. Makanya, Kopi Gayo ini seringkali dijadikan sebagai bahan campuran berbagai house blend coffee.

Kualitas Kopi Gayo sudah diakui oleh dunia sebagai kopi terbaik melalui sertifikat resmi akan kualitasnya yang keluar pada tahun 2010 lalu. Selain itu, sekarang ini juga para petani sedang mengembangkan tiga varietas Kopi Gayo yang sedang dibudidayakan, yaitu Gayo 1, Gayo 2, dan P88 yang juga sudah diakui oleh dunia sebagai kopi terbaik.

Selain keunikan rasanya, kopi Gayo juga terbukti memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan, antara lain:

1. Kopi Gayo tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga dapat membantu mengurangi tingkat stres yang berlebihan, sehingga dapat mencegah terjadinya depresi.

2. Kopi Gayo diketahui dapat mendukung kesehatan jantung. Berdasarkan penelitian, kandungan kafein dalam kopi Gayo dapat membantu mengatur fungsi jantung. Sehingga mengurangi risiko penyakit autoimun.

3. Kopi Gayo bukan hanya minuman biasa, tetapi juga dapat meningkatkan stamina. Diketahui bahwa kandungan kafein dalam kopi Gayo dapat meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh secara alami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun