Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Cabor Bridge Harusnya Terus Dipertandingkan di PON

17 September 2024   18:58 Diperbarui: 17 September 2024   19:28 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir berhasil karena tahun 2002 di Salt Lake City telah diadakan eksibisi.

Sayangnnya amandemen untuk merubah persayaratan peserta agar bridge ikut dipertandingkan walaupun tidak berhubungan dengan es dan salju gagal.

Semoga kedepannya bisa berhasil apalagi mind sports semakin popular di dunia saat ini.

Satu alasan yang jauh lebih penting karena  cabor bridge adalah cabor yang nyaris sempurna dalam membentuk karakter unggul bercirikan karakter seorang pemimpin adalah olahraga bridge, dimana melalui olahraga bridge seseorang akan dibentuk antara lain:


1. Peningkatan kecerdasan intelektual dan mempertajam daya ingat.
2. Peningkatan kecerdasan emosional dimana setiap pemain bridge memiliki kepekaan naluri dan empati maupun mitra terhadap teman.
3. Kemampuan bekerjasama serta setia dan loyalitas tinggi kepada partner/mitra karena olahraga bridge adalah permainan pasangan bukan individu.
4. Meningkatkan kecerdasan spiritual dan selalu menjunjung tinggi sportivitas, etika, sopan santun (etiket), jujur serta tidak mudah putus asa.
5. Mampu mengambil keputusan cepat, tepat, akurat dan benar didasari atas analisa yang akurat dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan (teori probabilitas, matematis, sistimatis dan lain-lain).
6. Peningkatan kecerdasan-kecerdasan lainnya

Memang kegagalan atlet bridge meraih medali di dua multi event sangat  mempengaruhi.

Namun tukang bridge yakin kita tidak kekurangan bibit unggul hanya saja perlu penanganan yang tepat.

Jika bridge bisa kembali masuk POPNAS sehingga program Bridge Masuk Sekolah berjalan serta Porda dan PON tetap berjalan beberapa tahun kedepan kita mampu kembali Berjaya di Asia dan masuk kembali di jajaran elite dunia bridge.

Semoga penggantian Ketum PB Gabsi dan sekaligus mengaktifkan kembali roda organisasi Gabsi yang sedang mati suri bisa berjalan mulus sesudah PON ini.

Karena kedepan akan banyak sekali event besar yang menanti. Ada Kejurnas Bridge yang harus kembali di gelar. Pembentukan tim nasional menghadapi APBF Championships agar bisa lolos mengikuti Kejuaraan Dunia Bridge serta kemungkinan bridge dipertandingkan di SEA Games Thailand 2025 dan masih banyak kegiatan lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun