Jadi Kalau dihitung cabor bridge sudah 55 tahun ikut PON itu bukan waktu yang pendek.
Memang  Bridge kemudian tidak dipertandingkan di PON mulai tahun 1989 dan baru masuk kembali pada tahun 1996 di Jakarta. Beregu campuran baru masuk pada PON 2004 disusul pasangan campuran pada PON 2008. Jadi tahun 2008 sudah dipertandingkan 6 nomor.
Sayang sekali entah karena miskomunikasi sehingga kemudian menjadi hanya 5 nomor yang dipertandingkan.
Padahal seharusnya dengan quoata pemain dan waktu yang sama bisa menambah 5 nomor lagi sehingga menjadi 11 nomor pertandingan. Nomor yang bisa ditambah adalah butler putra, putrid an campuran serta individual putra dan putri. Malah bisa menjadi 12 nomor jika kita juga mempertandingkan nomor super mixed yang pernah dipertandingkan di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.
Hal lain Indonesia adalah pelopor menjadikan cabor bridge dipertandingkan di multi event Sea Games dan Asian Games.
Pertama tahun 2011 di Sea Games Jakarta-Palembang dan kemudian pada tahun 2018 di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Berkat usaha Indonesia kemudian cabor bridge tetap dipertandingkan di Asian Games 2022 di Hangzhou masuk dalam kategori mind sports.
Sedang diusahakan agar terus dipertandingkan di Asian Games 2026 di Jepang.
Menurut selentingan, Thailand juga sedang berupaya untuk mempertandingkan cabor bridge di Sea Games 2025 di Bangkok dan juga melobi Malaysia dan Singapura tuan rumah tahun 2027 dan 2029 agar cabor bridge bisa dipertandingkan.
Kemungkinan ini akan berhasil karena Timor Leste telah mempunyai organisasi bridge setelah mereka meraih medali di Asean University Games yang berlangsung di Surabaya baru-baru ini.
Selain itu World Bridge Federation juga terus berusaha agar cabor bridge bisa dipertandingkan di Olympiade Musim Dingin.