Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Gali Potensi Wisata Danau Tondano dan Sekitarnya

15 September 2024   06:18 Diperbarui: 15 September 2024   12:45 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari Gali Potensi Wisata Danau Tondano & Sekitarnya

Oleh : Bert Toar Polii

Kota Tondano sebagai ibukota Kabupaten Minahasa termasuk salah satu kota yang langka di dunia ini tanpa disadari.

Sebagai kota ditepi Danau terhitung sangat jarang ada di dunia ini apalagi dikelilingi oleh pegunungan. Memang ada beberapa di Amerika Serikat sebut saja ada Michigan dan New Hampshire, Di China ada Danau barat di Hangzhou, Danau Baikal di Kota Irkutsk Russia dan lain-lain tapi tidak banyak paling sekitar 20an.

Belum lagi Danau yang ada pulau ditengahnya. Selain pulau Samosir di Danau Toba ada Pulau Bled di Danau Bled di Slovenia yang sudah menjadi daerah kunjungan wisata terkenal.

Kondisi Danau Bled hampir mirip dengan Danau Tondano. danau ini terletak di antara Pegunungan Alpen dan juga Lautan Mediterania. Warna hijau zamrud dari danau ditambah adanya Pulau Bled ditengah-tengahnya akan jadi pemandangan utama ketika berada di sini.

Pemandangan danau Bled ini juga bisa dinikmati dari kastil yang dibangun di pegunungan sekitarnya.

Ini semua bisa dibuat di danau Tondano malah lebih keren lagi karena sudah tersedia jalan untuk mengelilingi Danau Tondano tanpa membosankan karena akan melewati banyak kampung yang juga sekalian bisa dijadikan kampung wisata.

Tentu saja yang pertama perlu konsentrasi adalah penanganan enceng gondok agar tuntas. Apa yang dibuat sekarang sepertinya tidak menyelesaikan masalah hanya menunda saja dan anggaran habis percuma.

Setelah enceng gondok terselesaikan maka pemanfaatan Danau kemudian diatur sebaik mungkin. Jika memang karamba mau dipertahankan maka perlu diatur hanya daerah tertentu serta penerapan aspek lingkungan hidup yang ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun