Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mari Gali Potensi Wisata Danau Tondano dan Sekitarnya

15 September 2024   06:18 Diperbarui: 15 September 2024   12:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih baik diatas karamba dibuat restoran terapung, pemancingan dan lain-lain tapi tertata rapi dan tidak merusak lingkungan Danau.

Ikan-ikan khas Danau Tondano seperti nike, payangka, mujair dan lain-lain Kembali disebar dan hanya nelayan dengan perahu bolotu dan menggunakan alat tangkap yang sudah diijinkan saja yang boleh menangkap ikan di Danau.

Namun agar nelayan dari Tondano bisa ikut maka sungai Tondano atau 'teberan" perlu diperdalam lagi selain menghancurkan enceng gondok.

Ini juga nantinya akan menjadi alternatif transportasi di kota Tondano.

Di tengah danau Tondano ada Pulau Likri yang mungkin perlu diperluas sedikit dengan cara reklamasi. Di pulau ini bisa dibangun Gereja Oikumene dan kegiatan terkait atau dibangun replica bahtera Nabi Nuh.

Lingkungan di sekitar Danau Tondano bisa dibilang berhawa sejuk, karena berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, dan karena pasokan hawa dingin yang berasal dari pegunungan yang mengelilinginya, yaitu Gunung Masarang, Gunung Kaweng, pegunungan Lembean, dan Bukit Tampusu.

Di pegunungan ini telah banyak dibangun objek wisata, tempat menginap dengan view Danau Tondano.

Masih banyak yang bisa dibangun disini seperti bukit doa, Kapel atau gereja yang unik. Apalagi kemudian disampingnya ada kelenteng, masjid, pura , sinagoge. Bisa juga miniature Jerusalem dibuat disini,

Bisa juga dikombinasikan dengan rumah jompo modern yang dilengkapi dengan rumah sakit berkelas untuk menarik para lansia dari Jepang dan Belanda yang mungkin saja ingin menghabiskan masa tuanya di daerah tropis yang tenang.

Selanjutnya mari benahi Kota Tondano. Selama ini banyak yang menyebut Tondano itu kota mati dari dulu begitu-begitu saja.

Penulis justru melihat ini sebagai "Blessing in Disguise". Kenapa? Justru keterbelakangan Tondano membuat kitab isa menjadikan Tondano sebagai Kota Tua seperti Old Delhi yang kebetulan penulis sempat kesana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun