Selanjutnya 4 peringkat terbaik lolos ke babak semi final. Peringkat 1 memilih lawan dari peringkat 3 dan 4. Peringkat 2 melawan regu yang tidak terpilih. Babak ini dimainkan pada tanggal 17 September.
Pemenang babak semi final akan bertarung di babak final pada tanggal 18 September. Regu yang kalah dibabak semi final otomatis meraih medali perunggu.
Pada nomor pasangan agak sulit memprediksi peraih medali. Karena bermain dengan penilaian Match Point top integeral siapa saja bisa keluar sebagai juara.
Beberapa PON sebelumnya telah membuktikan. Terakhir tahun 2016 pasangan tangguh Henky Lasut/Eddy Manoppo dan Taufik G Asbi/Robert Tobing tidak meraih medali. Hal yang sama juga di nomor pasangan putri dimana pasangan Lusje Bojoh/Joice Tueje gagal meraih medali.
Namun berbeda dengan nomor beregu. Melihat hasil pertandingan beberapa turnamen terakhir, Sepertinya DKI Jakarta agak sulit terkalahkan baik di nomor beregu putra, putri apalagi campuran.
Tetapi pertandingan babak knock out di semi final akan menjadi kunci utama.
Di babak KO ini strategi dari setiap tim yang berlaga akan menjadi penentu.
Tukang bridge teringat tahun 2011 saat menjadi Non Playing Captain tim nasional putri Indonesia di Venice Cup yang berlangsung di Veldhoven Belanda.
Arogansi dari Non Playing Captain tim Amerika Serikat yang khusus mencari saya ingin mengetahui tentang pasangan Kristina Wahyu Murniati/Suci Amita Dewi karena ketika session keempat ia ingin pasangannya Debbie Rosenberg/Janice Seamon-Molson berhadapan dengan mereka.
Padahal saya justru ingin mengatur agar kedua pasangan ini bertemu. Pucuk dicinta ulam tiba bak kata pepatah. Jadilah kita menang 62-43 imp pada segmen itu. Pada segmen keenam atau terakhir ketika saya yang menentukan tentu saja kembali mempertemukan kedua pasangan ini dan kita lolos. Sesuatu yang sulit dibayangkan tapi benar kata Pierre Zimmerman sponsor dan pemain dari Swiss, di babak KO apapun bisa terjadi.
Menurut tukang bridge di putra ada DKI, Jatim, Jateng dan Sulut yang menjadi favorit ke empat besar. Kuda hitamnya tuan rumah Aceh dan Sulteng.