Karena event ini diadakan dua tahun sekali maka mulai saat ini sebaiknya Pengurus National Bridge Organisation mulai membina hubungan yang baik dengan National University Sport Council di Negara masing-masing sehingga dua tahun kedepan bisa dipertandingkan lagi. Terutama Negara yang bakal menjadi tuan rumah ditawari bantuan untuk melatih oleh South East Asia Bridge Federation yang Presidennya adalah M Bambang Hartono dari Indonesia.
Kabar cukup menggembirakan muncul dari Timor Leste. Setelah sempat vakum, akhirnya pada bulan April 2024 sudah terbentuk federasi bridge di negara tersebut. President Federasi Bridge Timor Leste disingkat Febritil (federasi bridge timor leste) Ricardo da Costa Ribeiro mengatakan dalam waktu dekat Febritil akan mendaftar secara resmi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Timor Leste.Â
Saat ini Febritil sudah mulai merencanakan program pelatihan untuk pemain dan pelatih Bridge. Ricardo da Costa Ribeiro juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan untuk Ubaya yang sudah membentuk dan memberikan pelatihan bridge bagi mahasiswa-mahasiswa Timor Leste yang sedang kuliah di Ubaya. Diharapkan dukungan dari Ubaya ini tetap berlanjut di masa mendatang.
Kerjasama berbuah manis dengan berhasilnya pasangan campuran Meliana Ximenes Belo/Agostinho Da Costa Perreira meraih medali perunggu. Medali perunggu ini merupakan medali pertama yang diraih Timor Leste di event ini.
Hadirnya federasi bridge Timor Leste membuat peluang bridge dipertandingkan di SEA Games menjadi semakin terbuka. Karena dengan masuknya Timor Leste berarti di Asean ada 6 negara yang sudah memiliki federasi bridge. 6 negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Philippina dan Timor Leste
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H