Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Reverse Flannery

3 Maret 2024   08:37 Diperbarui: 3 Maret 2024   08:47 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Senior Indonesia di Intercity Hongkong 2019 (koleksi pribadi)

REVERSE FLANNERY

Oleh : Bert Toar Polii

Pagi ini muncul pertanyaan menarik dari seorang penggemar bridge dari Bali.

Selamat pagi om. Seminggu ini saya lihat vugraph bid. 1D - 2H dari pemain Belanda. Mirip smolen. Bisa bantu penjelasan ?  dan 1D - 2S dipakai apa, dan syarat-syaratnya lanjutnya.

Daripada saya menjelaskan sendiri kepadanya akhirnya saya memutuskan menulis tentang ini. Sebab mungkin saja cukup banyak yang belum mengenal konvensi ini.

Dinamakan reverse flannery karena terbalik dengan konvensi flannery yang sudah lebih dulu terkenal. Konvensi ini diambil dari nama penemunya William (Bill) L Flannery.

Sekilas tentang konvensi Flannery adalah pembukaan 2D dengan pegangan 5 lembar H + 4 lembar S dan point 11-15 HCP.

Kenapa ini muncul karena pemain akan kesulitan jika bidding terjadi 1H -- 1NT Forcing. Disini opener yang buka 1H akan kesulitan rebid. Karena dia tidak mungkin rebid 2S yang menunjukan sebagai reverse sementara pegangannya hanya 11-15 HCP.

Tukang bridge waktu berpasangan dengan Alm. Memed Hendrawan menggunakan konvensi ini tapi ditambah dengan 3 suiter pendek D. Atau dengan kata lain ketika buka 2D minimal pegang 4-4 major.

Selanjutnya mengapa kemudian muncul konvensi Reverse Flannery?

Misalnya anda pegang KQ987 -- KQ87 -- 75 -- 62 dan partner buka 1D.

Normalnya anda akan bid 1S dan kemudian muncul bid 2C dari partner.

Sekarang baru muncul masalahnya. Anda bid 2D sulit karena hanya dua lembar. Pass juga tidak mungkin karena ada 10 HCP, Namun bid 2H juga tidak mungkin karena forcing to game sementara anda hanya pegang 10 HCP.

Terpaksa bid 2NT dan sepertinya ini yang lebih tepat. Namun dengan bid ini kita bisa kehilangan part score di warna major atau bahkan game sekalipun.

Sebab bisa saja opener pegang 3-1-5-4 atau 1444 tapi harus pass 2NT karena pegangan minimum.

Reverse Flannery dibuat untuk mengatasi kasus ini.

Jadi jika kita buka 1C atau 1D maka responder bid 2H menunjukan kartu seperti diatas 5 lembar S dan 4 lembar H dengan 10-12 HCP.

Namun ada juga yang memakainya dengan 7-9 HCP tergantung sistim dan partnership agreement dari pasangan yang ingin menggunakan konvensi ini.

Tapi bisa juga dipakai bersamaan 2H untuk 10-12 dan 2S untuk 7-9 HCP atau ada yang lebih aggressive dengan 5-9 HCP.

Konvensi ini disebut Two Way Reverse Flannery.

Tapi ada juga yang menggunakan 2S untuk yang lain, misalnya  2 suiter 5-5 minors 10-12 HCP atau tetap Weak S.

Bagi pemain yang suka konvensi yang lebih menantang bisa menggunakan 3 way Reverse Flannery khusus untuk yang bermain sistim standart.

1C      2D 5/5  tapi bisa 5/4 Major Weak

          2H 5 lembar S + 4 lembar H invitational

           2S  6 lembar S + 4 lembar H invitational

1D      2H/S sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun