Sayang sekali tidak ada nomor pasangan putri yang sebenarnya telah dipertandingkan di PON sebelumnya.
Kedepan perlu diperjuangkan agar cabor bridge bisa memperebutkan minimal 9 medali emas tanpa perlu menambah kuota dan waktu penyelenggaraan atau dengan kata lain hamper tidak ada penambahan biaya.
Nomor yang bisa ditambah adalah pasangan campuran, butler beregu putra, putrid an campuran.
Menurut Ketua Pengprov Gabsi Aceh, Said Zulhasri mereka akan berusaha untuk menambahkan hadiah dengan mempertandingkan keempat nomor diatas walaupun bukan medali resmi PON.
Semoga dengan adanya kegiatan tambahan ini penambahan nomor pada PON XXII di NTB & NTT tahun 2028 dapat terealisir karena jelas tidak ada penambahan kuota dan hari penyelenggaraan.
Selanjutnya mari kita lihat peluang siapa yang akan meraih medali emas dari nomor beregu.
Kalau berdasar data PRA-PON jelas DKI Jaya agak sukar terkalahkan di 3 nomor beregu apalagi saingan terberat mereka Jatim kehilangan pemain andalannya Denny Sacul yang meninggal 13 Desember 2023.
Namun semuanya akan sangat tergantung hasil babak penyisihan, siapakah yang akan lolos ke babak 4 besar. Melihat persiapan serius dari dua tuan rumah Sumut dan Aceh mereka bisa menjadi kuda hitam untuk bisa lolos ke semi final.
Sesuai aturan, peserta semi final sudah otomatis meraih medali karena peringkat 3 dan 4 berhak atas medali perunggu.
Di nomor pasangan ini yang pasti ramai karena semua peserta dari nomor beregu berhak ikut di nomor ini. Mereka akan bergabung dengan pasangan yang lolos PRA-PON seperti yang namanya tercantum diatas.
Mari kita nantikan pertarungan 4 tahun sekali setelah tidak ndipertandingkan di PON XX di Papua yang pasti akan berlangsung menarik karena akan disiarkan ke seluruh dunia melalui Bridge Base Online (BBO).